Hujan yang mulai rutin turun, tak lantas meniadakan kasus kebakaran hutan dan lahan. Titik-titik api muncul lagi.
PENAJAM - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan gambut kembali menerpa Penajam Paser Utara (PPU). Dalam tiga hari terakhir sudah terdapat empat titik api. Di Desa Giripurwa, tepatnya di RT 3, ada tiga titik yang hingga kini masih dalam tahap penanganan. Dan kemarin (24/10), muncul titik baru di RT 14, Kelurahan Nenang.
Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU Nurlaila menyebut, laporan awal yang diterima BPBD, terdapat tiga titik kebakaran lahan di daerah Giripurwa. "Semula perkiraan lahan yang terbakar seluas dua hektare," katanya.
Namun, setelah dilakukan pengecekan oleh tim dari BPBD, luasan lahan gambut yang terbakar mencapai lima hektare. Nurlaila mengungkapkan, lahan gambut yang terbakar tersebut merupakan lahan perkebunan kelapa sawit milik warga. "Untuk tanaman mati akibat kebakaran masih kami data,” sebutnya.
Tim BPBD, Satgas Dinas Pertanian serta PT KMS, terus melakukan penanganan kebakaran lahan gambut di Giripurwa. Sebanyak tiga unit mesin alkon yang diturunkan untuk mengurangi pengaruh lahan terdampak. “Sementara masih terus berupaya penanganan agar tidak tambah meluas,” ungkapnya.
Dia pun belum dapat memastikan waktu yang dibutuhkan untuk menjinakan api. Apalagi lahan mayoritas gambut. "Kami akan lihat perkembangannya terlebih dahulu. Kebakaran lahan gambut, memang tidak mudah penangannya. Apakah nantinya butuh tambahan alat, tergantung hasil perkembangan penanganan di lapangan,” tutupnya.
Sementara itu, sekitar pukul 17.00 Wita kemarin, titik api baru muncul di Kelurahan Nenang. Tepatnya di Jalan Gunung Ulin RT 14. "Kami bersama warga sedang di lokasi kebakaran. Perkiraan sudah terbakar satu hektare. Sementara masih berkoordinasi dengan BPBD. Untungnya angin tidak kencang, jadi api lambat membesar," terang Lurah Nenang Mahmudin, kepada Kaltim Post. (asp/ind/k18)
