Lifter Muda Borong Medali

- Kamis, 24 Oktober 2019 | 10:41 WIB

PYONGYANG–Tidak mudah menyebarkan kabar dari Pyongyang, Korea Utara, ke dunia luar. Namun, para lifter muda yang berlaga di Kejuaraan Asia 2019 sukses mengirim berita gembira ke Tanah Air. M Faathir dan Windy Cantika Aisah merebut empat emas pada Selasa malam (22/10). Tidak hanya itu, mereka berhasil mempertajam rekor di kelas masing-masing.

Faathir yang turun pada kelas 61 kg remaja memborong tiga emas sekaligus. Lifter kelahiran 21 Mei 2003 itu juga memecahkan dua rekor dunia dan tiga rekor Asia. Untuk rekor dunia, Faathir membukukan catatan baru clean and jerk seberat 153 kg serta total angkatan 272 kg. Sebelumnya rekor tersebut dipegang Dogan Donen (Turki) dengan angkatan clean and jerk 149 kg dan total 269 kg.

Untuk level Asia, Faathir mempertajam rekor di nomor snatch, dari 118 kg menjadi 119 kg, clean & jerk dari 149 kg menjadi 153 kg, serta total angkatan dari 261 kg menjadi 272 kg. Hasil tersebut jauh meningkat dari event terakhir yang diikutinya, yakni kejuaraan dunia senior di Pattaya, Thailand, bulan lalu. Saat itu Faathir mencetak angkatan snatch 112 kg, clean & jerk 149 kg, dan total 261 kg.

“Ini menunjukkan ada progres angkatan yang berarti dari anak-anak muda ini. Kami optimistis next generation lebih baik,” kata Dirdja Wihardja, pelatih kepala angkat besi Indonesia kemarin. “Semisal setelah Olimpiade Tokyo 2020 Eko Yuli Irawan mau pensiun, kami sudah persiapkan penggantinya. Saat ini Faathir masih turun di level remaja. Mungkin tahun depan akan kami coba untuk turun kelas senior,” papar dia.

Di sisi lain, Cantika kembali memenuhi ekpektasi. Berjuang dengan jadwal yang padat, lifter berusia 17 tahun itu tetap menunjukkan hasil terbaik. Dia meraih satu emas di nomor snatch, serta dua perak dari clean & jerk dan total angkatan.

Seperti Faathir, dia juga mempertajam rekor dunia dan Asia sekaligus. Di snatch, dia membuat catatan baru dari 82 kg menjadi 84 kg. Di clean & jerk, dia mengukir rekor baru 102 kg, atau naik 2 kg dari catatan sebelumnya. Di total angkatan catatannya lebih tinggi lagi. Dari 182 kg menjadi 186 kg.           

“Cantika angkatan totalnya sangat baik, sehingga robi point-nya tinggi. Semoga hal ini bisa meningkatkan peringkatnya dalam kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020,” tutur Dirdja. Robi point adalah perhitungan poin yang membandingkan hasil total seorang lifter di setiap kelas. Level remaja tidak masuk hitungan ini. Karena diproyeksikan terjun di Olimpiade, Cantika dimasukkan kelas junior. Padahal sebenarnya secara usia masih masuk kategori remaja.

“Kami sudah membuktikan bahwa di level usia muda anak-anak bisa meraih prestasi di tingkat Asia maupun dunia,” kata manajer tim angkat besi Sonny Kasiran. “Saya berharap, setiba di Tanah Air nanti mereka tetap digembleng di pelatnas. Jangan terputus. Jika terputus, dikhawatirkan mereka disusul oleh lawan di bawahnya. Biasanya itu yang menjadi masalah di Indonesia,” lanjut Sonny.

Selain Faathir dan Cantika, anggota skuat lain juga memborong medali. Misalnya, Halim Setiawan (61 kg junior), Rizky Juliansyah (67 kg remaja), juga M Yasin (67 kg junior). (gil/na/jpg/ndy/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB

Dansa Kaltim Berharap Tryout ke Luar Negeri

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 17:34 WIB

Gia Sedih Bakal Lawan Megawati

Senin, 15 April 2024 | 16:30 WIB

Bukti Gaharnya Performa Aprilia

Senin, 15 April 2024 | 14:45 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 13:50 WIB
X