Suara Turun, Trudeau Tetap Menang

- Rabu, 23 Oktober 2019 | 14:08 WIB

OTTAWA – Justin Trudeau tetap berkuasa. Hasil sementara pemilu menunjukkan Partai Liberal yang digawanginya memperoleh kursi terbanyak di parlemen. Yaitu, 157 kursi. Dua terbesar lainnya adalah Conservative dengan 121 kursi dan Bloc Quebecois dengan 32 kursi. Angka partisipasi penduduk dalam pemilu kali ini hanya 62 persen. Lebih sedikit dibanding Pemilu 2015 yang mencapai 68 persen.

’’Dari ujung ke ujung, malam ini penduduk Kanada menolak perpecahan dan hal negatif,’’ ujar Trudeau kepada para pendukungnya di Montreal Senin malam (21/10) sebagaimana dikutip Agence France-Presse.

Di parlemen Kanada, ada 338 kursi yang diperebutkan. Mereka yang memiliki suara terbanyak, 170 atau lebih, bisa membentuk pemerintahan dengan mudah. Bukan hanya itu, usulan legislasi juga bisa lolos dengan gampang tanpa perlu dukungan dari partai lainnya. Tapi, kini ceritanya lain.

Meski menang, suara Liberal lebih sedikit dibanding pemilu empat tahun lalu. Mereka kehilangan 20 kursi. Trudeau masih bisa membentuk pemerintahan minoritas dengan menggandeng partai lainnya. Partai mana yang menjadi rekan koalisinya akan diumumkan secepatnya. Namun, media lokal memprediksi, mungkin yang dipinang Trudeau adalah Bloc Quebecois dan New Democratic Party (NDP).

Trudeau memang harus berusaha lebih keras untuk menang dalam pemilu kali ini. Sebab, selama kampanye, satu per satu foto lamanya disebar. Termasuk ketika dia pergi ke pesta bertema Arabian Nights di West Point Grey Academy pada 2001. Kala itu dia bekerja sebagai pengajar di sana. Trudeau berdandan dengan wajah dihitamkan. Perdana menteri (PM) ke-23 Kanada itu dituding rasis. Trudeau menyebut bahwa kampanye kali ini adalah yang paling kotor dan menjijikkan sepanjang sejarah Kanada.

Dalam salah satu kampanyenya, Trudeau bahkan harus memakai rompi antipeluru karena ditengarai nyawanya terancam. Namun, di detik-detik terakhir, mantan Presiden AS Barack Obama yang berkulit hitam justru menyatakan diri mendukungnya. Bagi Trudeau, pernyataan Obama bagaikan suntikan energi. Tapi, serangan tidak berhenti sampai di situ. Pemimpin Conservative Andrew Scheer mengungkap bahwa Trudeau punya dua kewarganegaraan, AS dan Kanada.

’’Kami akan membuat hidup lebih terjangkau, terus memerangi perubahan iklim, dan menyingkirkan senjata api dari jalanan,’’ janji pemimpin 47 tahun itu.

Selama kampanye, masalah perawatan kesehatan, krisis perubahan iklim, kepemilikan senjata api, dan biaya hidup menjadi pembahasan utama. Liberal memiliki ide-ide yang progresif, sedangkan Conservative lebih memilih opsi penghematan.

Penduduk Kanada sepertinya tidak terlalu tertarik dengan tawaran Partai Conservative. Mereka menawarkan pemotongan pajak penghasilan, menyeimbangkan bujet dalam lima tahun, dan membatalkan rencana Trudeau yang akan menjatuhkan denda untuk penghasil karbon. (sha/c17/dos)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X