JAKARTA – Audisi Menteri yang dilakukan Presiden Joko Widodo dua hari belakangan tidak menyertakan nama-nama yang populer. Nama-nama yang dipandang publik berkinerja baik. Publik pun dibuat bertanya-tanya, apakah sosok-sosok tersebut akan diperpanjang kontraknya sebagai menteri atau tidak?
Beberapa waktu lalu, Alvara Research Center merilis jajaran kementerian dengan tingkat kepuasan tertinggi. Di urutan lima besar, ada nama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. Kemudian, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.
Dari kelima Menteri itu, hanya Basuki dan Sri Mulyani yang diperpanjang kontraknya. Berdasarkan pantauan Jawa Pos di Istana hingga tadi malam, nama-nama tersebut tidak menunjukkan batang hidungnya. Berdasarkan informasi yang dihimpun, nama Hanif diprediksi tidak akan melanjutkan kiprahnya. Besar kemungkinan, posisinya digantikan oleh koleganya di PKB Ida Fauziah. Kepada awak media, Ida memberi kode untuk duduk di posisi Menaker.
Ketua DPP PKB Ahmad Iman mengatakan, sudah ada tiga kader PKB yang dipanggil ke istana. Yaitu, Ida Fauziyah, Abdul Halim Iskandar, dan Agus Suparmanto. Ida dan Halim merupakan ketua DPP PKB. ”Kalau Pak Agus kader PKB yang juga pengusaha,” terang dia saat dihubungi Jawa Pos kemarin.
Bagaimana dengan Hanif Dhakiri yang sebelumnya menjabat Menteri Ketenagakerjaan? Menurut dia, Hanif tidak lagi ditunjuk sebagai menteri. Sebagai wakil ketua umum PKB, Hanif akan fokus mengurus partai. Banyak tugas yang akan dilaksanakan Hanif. Selama ini, kata dia, di PKB tidak ada tradisi menjabat menteri dua kali.
Iman mengatakan, aturan itu memang tidak tertulis, tapi sudah menjadi kebiasaan selama kepemimpinan Muhaimin Iskandar. Dia menerangkan bahwa Muhaimin ingin memberikan kesempatan bagi kader lain untuk menjadi menteri. Banyak kader yang layak dan siap menjadi pembantu presiden.
Sementara lengsernya Susi Pudjiastuti dari kursi Menteri KKP sebetulnya sudah tercium santer. Beberapa hari lalu, Susi diketahui melakukan boyongan dari rumah dinasnya. Apalagi, nama politisi Gerindra Edhy Prabowo dikabarkan akan menduduki posisinya. Hingga tadi malam, Jawa Pos sudah menghubungi Susi untuk meminta keterangan. Namun, tidak ada respons dari yang bersangkutan. (byu/far/han/lum)