Sudah Kalah, Tidak Lolos, Rusuh Pula

- Selasa, 22 Oktober 2019 | 12:55 WIB

JOGJA- Ketika peluit tanda sepak mula dibunyikan, laga PSIM Jogja kontra Persis Solo terasa hambar. Sebab, sebelum pertandingan itu dimulai, Martapura telah mengunci satu tiket delapan besar Liga 2 yang tersisa di grup timur. Kepastian tersebut setelah Martapura menang 1-0 atas PSBS Biak. Meski awalnya terasa hambar, ternyata tensi laga PSIM lawan Persis tetap tinggi.

Di lapangan kedua kesebelasan saling jual beli serangan. Dan hasil akhir berpihak ke Persis. Tim berjuluk Laskar Sambernyawa itu mempermalukan PSIM 3-2 di Stadion Mandala Krida, Jogjakarta. Tiga gol Persis dicetak Hapidin (25'), Slamet Budiono (58'), dan Nanang Asripin (62'). Sedang dua gol tuan rumah dilesatkan Christian Gonzalez pada menit ke-38 dan 63.

”Meski gagal lolos, kami tetap senang karena pemain bisa menang di Jogja. Ini sangat melegakan,” ujar Manajer Persis Langgeng Jatmiko.

Pertemuan PSIM kontra Persis kali ini tidak hanya banjir gol, pertandingan itu juga banjir kartu. Wasit mengeluarkan sembilan kartu kuning. Bahkan, dua pemain PSIM Hisyam Tole dan Raymond Tauntu diganjar kartu merah saat masa injury time. Dan setelah kartu merah itu, sebagian suporter PSIM masuk ke lapangan. Mereka mengejar perangkat pertandingan dan pemain Persis. Pertandingan pun dihentikan sebelum waktunya berakhir.

Polisi sempat menembakan gas air mata untuk menghalau suporter yang berbuat onar. Situasi di dalam stadion pun kemudian bisa dikendali. Tapi, kondisi berbeda justru terjadi di luar stadion. Suporter tuan rumah yang ngamuk melampiaskan kemarahannya di luar stadion. Mereka menggulingkan dua kendaraan polisi. Salah satunya bahkan dibakar.

Kapolres Jogjakarta AKBP Armani mengatakan pihaknya akan melakukan banyak evaluasi terkait kerusuhan yang terjadi di laga kemarin. Dia cukup menyayangkan kejadian tersebut. Apalagi, Stadion Mandala Krida baru saja direnovasi dan akan dipakai untuk event international. ”Kejadian ini dipicu oleh kekecewaan suporter PSIM karena timnya kalah,” terang Armani.

Kekecawaan itu dilampiaskan dengan menyerang pemain Persis. Karena itu, polisi bertindak cepat melakukan evakuasi pemain Persis. ”Kami akan evaluasi kejadian ini. Kami akan bicara juga dengan panpel PSIM,” ujarnya.

Di sisi lain, kubu PSIM enggan berkomentar terkait pertandingan kemarin. Pun demikian dengan kerusuhan yang terjadi setelah pertandingan. ”Tidak. Saya no coment saja,” ucap Sekretaris PSIM Jarot Sri Kastawa. (fim/riz/cr18/JPR)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kempo Kaltim Targetkan Persiapan Khusus

Sabtu, 16 Maret 2024 | 14:10 WIB

Insiden Flash Kandaskan Langkah Jorji

Sabtu, 16 Maret 2024 | 13:10 WIB

Layar Kaltim Masih Fokus di Darat

Jumat, 15 Maret 2024 | 15:15 WIB

Squash Tiadakan Latihan Pagi

Kamis, 14 Maret 2024 | 12:15 WIB

Disdikbud Terbitkan Dispensasi Atlet

Kamis, 14 Maret 2024 | 10:21 WIB

Bola Tangan Kaltim Evaluasi dengan Rekaman Video

Rabu, 13 Maret 2024 | 13:30 WIB

Siswa Berau Raih Medali Emas di Malaysia

Rabu, 13 Maret 2024 | 11:50 WIB
X