ISTANBUL – Real Madrid sebagai raja Liga Champions terancam tersingkir di fase grup untuk kali pertama? Ya meski baru menjalani dua grup, media-media Spanyol waswas jika bencana tersebut benar-benar terjadi. Namun, tidak demikian dengan entrenador Real, Zinedine Zidane
Sebab, Zidane sudah pernah berada dalam situasi yang mirip dengan musim ini. Real tak sekalipun mendulang kemenangan dalam dua laga fase grup. Tepatnya, pada putaran kedua fase grup Liga Champions 2002 – 2003. Zizou, sapaan karib Zidane, saat itu melakoni musim kedua sebagai pemain Los Merengues, julukan Real.
Real juga di dasar klasemen pada matchday kedua dengan satu angka setelah dikalahkan AC Milan 1-0 dan ditahan Lokomotiv Moscow 2-2. Tetapi, Zizou dkk bangkit dalam matchday ketiga dengan mengalahkan Borussia Dortmund dan meneruskan streak unbeaten-nya pada tiga laga terakhir. Keajaiban laga ketiga itu yang mengantar Real sampai semifinal.
Nah, itu yang coba diulangi Zidane untuk memastikan kemenangan pertama di fase grup dari matchday ketiga melawan Galatasaray di Turk Telekom Stadi, Istanbul dini hari nanti WIB (siaran langsung SCTV/Usee Sports pukul 02.00 WIB). ''Kami tahu kami melawan siapa, kami ingin pergi ke sana (Istanbul) dengan kemenangan. Tanpa opsi yang lain,'' harap Zidane, kepada Marca.
Apabila melihat peta persaingan grup A terlalu dini jika media-media seperti Marca atau AS menjustifikasi Real akan turun ke Liga Europa. Kalau gagal menang dan menahan Cimbom, julukan Galatasaray, peluang lolos ke fase knockout masih terbuka dalam tiga laga terakhir. Slot runner up masih terbuka jika dalam matchday ketiga ini Paris Saint-Germain (PSG) bisa makin membuka kans lolosnya dengan mengalahkan Club Brugge di Parc des Princes, Paris.
''Aku tak perlu melihat semua faktor (persaingan Grup A dan pemberitaan media). Tetapi aku ingin kami lebih fokus kembali ke jalur kemenangan,'' sambung Zidane, yang jabatannya di beberapa hari terakhir ini santer disebut-sebut bisa dicopot dan diganti Jose Mourinho. Terlebih jika kalah dini hari nanti WIB.
Sergio Ramos dkk juga terbang ke Istanbul dengan raport merah di hampir semua posisi. Portero yang belum juga kembali ke performa terbaiknya. Lalu, komposisi mediocampista juga berpotensi kembali seperti ketika dilibas PSG di matchday pertama dengan cedera yang dialami Luka Modric. Lukica, sapaan akrab Modric, mengalami cedera memar kuadrisep bagian kanan.
Toni Kroos yang pulih dari cedera bakal menemani Casemiro bersama James Rodriguez. ''James yang inkonsisten bisa jadi handicap trio ini,'' tulis Marca dalam analisisnya. ''Satu bulan sudah cukup bagi kami. Tak seharusnya kami jadi bahan tertawaan lagi,'' ucap Kroos, dikutip di Mundo Deportivo.
Maklum, sejak mengalahkan Sevilla pada jornada 5 La Liga di Ramon Sanchez Pizjuan, kandang Sevilla, Real tak pernah merasakan kemenangan di kandang lawan. Tertahan di Wanda Metropolitano, kandang Atletico Madrid, 29 September lalu. Lalu, akhir pekan kemarin (20/10) dipermalukan klub promosi La Liga, Real Mallorca.
Makanya tactician Galatasaray Fatih Terim menyebut tak ada yang tidak mungkin untuk menjadikan Ali Sami Yen, nama lawas Turk Telekom Stadi, sebagai neraka bagi Real. ''Kami di sini juga pernah mengalahkannya (Real),'' klaim Terim dilansir dari laman Kral Spor. Victory di second leg perempat final Liga Champions 2012 – 2013 yang dia hidupkan lagi.
Ulasan laman Fanatik menyebut, Terim akan menggunakan taktik yang sama seperti saat PSG menghancurkan permainan Zidane. Yakni bermain dengan menggunakan skema 5-3-2 saat situasi bertahan. ''Kami tahu Real bukan tim terbaik dalam menahan serangan balik. Itulah yang coba kami manfaatkan,'' sebut pelatih 66 tahun itu. (ren)
