Kecewa, Tapi Tetap Semangat

- Selasa, 22 Oktober 2019 | 12:03 WIB

Meski kecewa dengan pencoretan sepuluh cabor yang dipertandingkan di PON 2020/Papua, Ketua KONI Kaltim Zuhdi Yahya berharap para atlet tetap semangat dan terus mempersiapkan diri di berbagai event.

--

SAMARINDA – Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) Papua resmi mencoret sepuluh cabor dan akan melombakan 37 cabang olahraga (cabor) pada 2020 mendatang. Selain mengecewakan cabor yang dicoret, sejumlah provinsi juga ikut merasakan. Termasuk Kaltim.

Sebab, sebagian cabor yang dicoret telah melaksanakan pra-PON dan berpeluang menyumbang medali emas bagi Benua Etam. Menanggapi hal tersebut, Ketua KONI Kaltim Zuhdi Yahya mengatakan pihaknya akan taat pada keputusan yang telah disepakati oleh pemerintah tersebut.

Sebelum adanya finalisasi cabor yang dipertandingkan, Zuhdi mengimbau kepada atlet dari seluruh cabor untuk tetap berlatih. Namun, apa mau dikata, Kaltim harus siap dengan keadaan apapun.

“Tapi kita memaklumi dan menghormati keputusan tuan rumah. Mungkin karena keadaan venue. Namun, kami masih berjuang. Apalagi cabor yang tidak dipertandingkan adalah cabor yang tidak memerlukan venue khusus. Contohnya dansa dan bridge,” jelasnya, kemarin.

Bercermin dengan PON sebelumnya, Zuhdi mengatakan seharusnya kuota cabor yang diperlombakan semakin bertambah. Pada PON 2004 di Palembang ada 41 cabor, PON 2008 di Samarinda ada 43 cabor, PON 2012 di Pekan Baru ada 43 cabor, dan PON 2016 di Bandung ada 44 cabor. “Cabor dalam PON harusnya semakin bertambah. Kalaupun berkurang, tidak banyak,” ungkapnya.

Zuhdi pun memberikan semangat kepada seluruh cabor yang tidak ikut dalam PON XXX/2020 di Papua. “Walau tidak dapat ikut berpartisipasi dalam multievent ini, harus tetap semangat. Sebab, masih ada event lain,” pungkasnya.

Sementara untuk wakil Kaltim di SEA Games 2019, Zuhdi menyebut ada 31 atlet yang berpatisipasi. Angka tersebut bisa bertambah karena ada beberapa cabor yang akan diseleksi.

"Peluang tambahan ada di hoki. Insyaallah cabor lain juga. Semua potensial," ucap Zuhdi.

Atlet yang mengikuti pelatihan nasional ini dikatakan Zuhdi sebagai aset berharga Benua Etam. Sebab mereka menjadi tumpuan di PON 2020 di Papua.

"Sebanyak 31 atlet Kaltim di SEA Games ini aset berharga kami. Tentu akan dilakukan pembinaan agar lebih matang," pungkasnya. (*sel/*/abi/tom)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X