Penderita Mayoritas Wanita, Nyeri Terbakar di Vagina

- Senin, 21 Oktober 2019 | 11:44 WIB

JANGAN sepelekan rasa nyeri ketika buang air kecil (BAK), bisa saja itu peringatan dini infeksi saluran kemih (ISK). Merupakan kondisi ketika organ yang termasuk dalam sistem kemih, yaitu ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra, mengalami infeksi. Umumnya kandung kemih dan uretra.

Belakangan kasus keguguran bayi kembar yang dialami artis Indonesia sempat ramai diperbincangkan. Salah satu indikasinya ISK yang diderita sang ibu. Dijelaskan dr Agnes Kartini Sp KK, bahwasanya ISK tidak cukup kuat menjadi satu-satunya faktor keguguran.

“Ini hanya pendapat saya, enggak bisa dikaitkan seutuhnya pada satu isu. Sebab, bukan saya yang memeriksanya langsung. Tapi, dalam literatur yang saya baca, pasti ada penyebab lain. Misal, penyakit atau kondisi rahim sedang lemah. Kemudian ditambah ISK, jadinya kondisi akan menjadi parah dua kali lipat,” jelasnya.

ISK sangat berisiko pada kaum hawa. Dari data jurnal RS Samarinda Medika Citra, tercatat penderita ISK perempuan mencapai 79,31 persen per 2017 dan meningkat setiap tahunnya. “Perempuan rawan karena rentan terhadap bakteri Ecoli. Untuk mencegah, pastikan selalu menjaga kebersihan daerah kewanitaan. Terutama saat haid, sebab darah adalah media terbaik tumbuhnya bakteri,” paparnya.

Selain itu, anatomi tubuh juga berpengaruh. Perempuan memiliki panjang uretra atau saluran terakhir yang membuang urin ke luar tubuh lebih pendek dibanding pria. Perbedaan ini yang membuat bakteri lebih mudah mencapai kandung kemih perempuan. Gejala yang ditimbulkan yakni terasa nyeri atau terbakar pada vagina saat buang air kecil, dan kram pada perut bagian bawah atau punggung bawah.

Itulah yang dirasakan Anisha Ramadhani. Perempuan 20 tahun ini mengaku sudah dua tahun mengidap ISK. Saat ini rasa nyeri yang ditimbulkan pasca ISK hanya bisa hilang tatkala dia minum obat antinyeri. Perempuan yang akrab disapa Ica itu menuturkan, ISK akan menggerogoti ketika menahan BAK. Berharap hilang, sakitnya bahkan semakin bertambah ketika sudah buang hajat.

“Pertama kali itu pas kelas 3 SMA, saya menahan pipis, dan tiba-tiba bagian perut kanan bawah terasa begitu nyeri. Saking nyerinya, saya bahkan sudah enggak sanggup jalan ke toilet dan keburu ngompol sebelum sampai toilet,” tutur Ica.

Tak hanya itu, pada waktu bersamaan Ica merasa kehabisan tenaga mengimbangi rasa sakit yang semakin menusuk. Hingga kurang dari tiga menit, Ica mengaku pingsan dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

“Sebenarnya saya masih ingat kalau rasa sakit yang sama pernah dirasakan juga pas kelas 6 SD. Tapi, masih bisa ditahan. Sampai sekarang masih sering kambuh kalau menahan pipis, terakhir kambuh sih Jumat minggu lalu,” jelasnya.

Mengaitkan dengan kondisi Ica yang nyeri kambuh ketika menahan BAK, dr Agnes menepis jika hal itu penyebab ISK. Rasa sakit yang ditimbulkan merupakan kondisi jalur urine yang sudah terinfeksi dan diperburuk dengan kebiasaan menahan BAK.

“Kandung kemih itu tipis, tidak cukup menampung jumlah urine yang kian bertambah. Jadi, kalau dirasa ingin pipis ya segera, jangan ditahan. Tapi, jangan dikaitkan dengan penyebab ISK, tidak ada korelasinya,” ungkap dr Agnes.

ISK merupakan kondisi yang berisiko terjadi pada perempuan yang kurang mengutamakan kebersihan. Flora normal yang menjadi pertahanan utama akhirnya terkalahkan dengan munculnya bakteri jahat. (*/nul*/rdm2/k18)

 

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X