BALIKPAPAN – Peningkatan kasus penyalahgunaan narkotika yang kian tinggi, membuat publik resah. Tak terkecuali Kota Balikpapan. Karena itu, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kaltim meningkatkan kinerja mereka.
Kepala BNN Provinsi Brigjen Pol Raja Haryono menyatakan, pihaknya terus melakukan kegiatan penyelidikan terkait kasus-kasus narkotika. Juga mempersiapkan diri sebaik mungkin menyongsong IKN di Kaltim.
“Rencananya akan dibentuk pos-pos baru. Sudah diarahkan oleh Kepala BNN RI juga. Kami sudah coba diskusikan dengan kepala daerah, terkait lahan dan lokasinya di mana. Jadi, masih menunggu kesepakatan bersama,” jelas dia.
Untuk Balikpapan selaku kota penyangga, ia mengatakan harus dilakukan peningkatan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta fasilitas lain. Sebagai pendukung dalam menghambat laju peredaran narkotika.
Termasuk peningkatan jumlah anggota, yang jumlahnya disesuaikan dengan standar. “Saat ini personel di BNN Kota Balikpapan baru 38 orang. Mudahan bisa tercapai sekitar 200 orang,” ujarnya.
Berbicara target, ia menegaskan terus dilakukan upaya menurunkan kasus penyalahgunaan narkoba. Selain mengungkap tindak pidana pencucian uang di dalam kasus tersebut.
Ia menegaskan, untuk menekan angka peredaran, personel BNN tak segan-segan menembak di tempat jika bandar atau pengedar melawan saat ditangkap. Apalagi mengancam nyawa para petugas.
“Untuk wilayah Kaltim, ada satu kasus tindak pidana kasus pencucian uang yang sedang BNN provinsi tangani. Nilainya miliaran. Saat ini sudah dalam tahap penyidikan,” tuturnya.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu BNK Balikpapan berhasil mengungkap kasus narkotika jenis sabu dengan berat 38 kg. Sebelumnya ada juga penangkapan jenis sabu seberat 1 kg, dan yang terbaru ini sebanyak 2 kg.
Karenanya, Raja mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk peduli terhadap generasi muda. Dengan begitu, masyarakat tidak menjadi korban penyalahgunaan narkotika. Dirinya juga mengharapkan peran media massa untuk memberi informasi yang aktual terkait kasus narkotika. Baik yang terjadi di lingkup nasional maupun daerah. (*/okt/ms/k15)