PHILADELPHIA-Petinju Rusia, Artur Beterbiev menunjukkan keganasannya di atas ring (19/20). Bertarung di laga unifikasi kelas berat ringan melawan petinju Ukraina Oleksandr Gvozdyk, Beterbiev menang KO pada ronde kesepuluh. Kemenangan itu langsung membuatnya kebanjiran tantangan.
Kemenangan di Liacouras Center, Philadelphia ini mengantarkan Beterbiev sukses mengawinkan dua sabuk juara dunia versi IBF dan WBC. Petinju asal Dagestan, yang juga kampung halaman petarung UFC Khabib Nurmagomedov itu, tercatat tiga kali memukul jatuh lawan sebelum laga dihentikan wasit. “Aku tahu dia kelelahan. Maka aku terus menyerang,” ucap Beterbiev dilansir ESPN.
Bob Arum, pimpinan Top Rank Management, tempat Beterbiev bernaung saat ini, langsung menangkap momen besar dari kemenangan tersebut. Dia memproyeksikan petinjunya itu untuk kembali melakoni pertarungan unifikasi. Calon lawannya adalah pemenang dari duel antara Sergey Kovalev kontra Canelo Alvarez yang bakal berlagsung 2 November. Duel itu memperebutkan sabuk juara dunia kelas berat ringan versi WBO.
Namun, keinginan itu berbenturan dengan laga wajib yang harus dijalani Beterbiev dari IBF. Dia harus menghadapi petinju Tiongkok Meng Fanlong agar sabuk juara dunia IBF-nya tidak dicabut. ''Tidak masalah siapapun lawan selanjutnya. Aku hanya fokus pada gelar. Bukan nama,'' ucap petinju 34 tahun itu.
TAMBAHAN
Arum menyebut dirinya telah mendapat restu dari IBF untuk mengadakan laga unifikasi terlebih dahulu dibading tarung wajib kontra Meng Fanlong. “Setelah melakoni unifikasi, baru kami akan terbang ke Tiongkok untuk duel wajib yang lebih megah,” ucapnya.
Dmitry Bivol juga menjadi petarung lain yang menantang Beterbiev. Petinju yang juga berasal dari Rusia itu menantang Beterbiev untuk melakukan duel unifikasi. Bivol saat ini adalah pemegang sabuk juara dunia kelas berat ringan versi WBA. Eddie Hearn, promotor Bivol mengaku telah mengajukan tantangan resmi kepada Arum. (irr)