Mobil Terseret Arus, Bupati Yapen dan Istri Nyaris Celaka

- Sabtu, 19 Oktober 2019 | 11:26 WIB

JAYAPURA-Nasib baik masih dirasakan Bupati Kepulauan Yapen, Tony Tesar bersama istri dr. Henny saat akan berkunjung ke Distrik Raimbawi, Yapen Timur guna menghadiri ibadah pembukaan rapat kerja III di GKI Klasis Yapen Timur, Jumat (18/10).

Pasalnya dalam perjalanan menuju distrik yang terbilang paling jauh ini, mobil Toyota Fortuner yang dikendarai terjebak di dalam arus sungai dan menyeret kendaraan beserta penumpangnya. Mobil tersebut dibawa oleh sopir Yeri Supusepa dengan seorang ajudan bernama Rico Manurung.

Kejadiannya sendiri terjadi sekira pukul 10.00 WIT, dimana rombongan Pemkab Kepulauan yapen beriringan menuju Yapen Utara untuk menghadiri ibadah pembukaan rapat kerja III di GKI Klasis Yapen Timur. Nah dari rombongan ini mobil paling depan adalah Ani, adik dari bupati.

Mobil Ani sendiri berhasil melewati sungai tersebut namun giliran mobil yang ditumpangi bupati justru terjebak di tengah arus dengan posisi mesin mati dan akhirnya mobil terseret sejauh 20 meter.

Situasi sempat panik karena penumpang yang ada di dalam mobil tidak bisa keluar. Untungnya dalam rombongan ini mengikutsertakan Satpol PP yang langsung mencari akar dan kayu kemudian mengikat mobil.

Bupati Tony Tesar kepada Cenderawasih Pos menjelaskan bahwa niatnya ke Distrik Raimbawi ini sejatinya sudah lama. Warga setempat sangat merindukan bisa bertemu langsung dengan bupati dan semua persiapan sudah dilakukan. Namun dalam perjalanan terjadi musibah seperti itu akhirnya perjalan dihentikan. Agenda menghadiri rapat kerja dibatalkan.

“Awalnya kami ingin lewat jalur laut tapi setelah dicek ternyata gelombang cukup tinggi. Akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan jalur darat bersama rombongan. Dalam rombongan ada juga pimpinan DPRD, anggota DPRP serta pimpinan OPD. Tapi kami tertahan akibat mobil yang terseret itu,” kata Tony saat terhubung tadi malam.

Tony menceritakan bahwa dirinya tak memiliki pemikiran jika akan terjadi musibah tersebut. Pasalnya dua mobil sebelumnya berhasil lewat dan mengabarkan akan menunggu di depan.

Namun giliran mobilnya justru muncul arus yang langsung menahan laju mobil dan mesin mati. “Jadi memang hujan cukup deras tapi di bagian atas. Nah saat itu saya tidak berpikir akan terjadi seperti ini karena beberapa mobil sudah lewat lebih dulu. Tapi pas giliran mobil kami tiba-tiba air turun seperti itu dan sampai masuk ke dalam. Kami tidak bisa apa-apa termasuk membuka pintu justru membuat air tambah memenuhi bagian dalam akhirnya kami memilih tetap tenang sambil menunggu bantuan,” ceritanya.

Tony mengaku penumpang di mobil termasuk istrinya sempat panik karena kendaraan sudah terseret. Tapi untungnya Satpol PP dan warga bergegas mencari tali dan kayu kemudian mengikat mobil dan mobil berhasil diam di tempat. Setelah itulah empat penumpang dievakuasi.

“Kami bisa keluar tapi tidak bisa berjalan karena arus deras sekali. Jadi tali-tali ini sudah diikat ke mobil kemudian kami memegangi tali dan keluar sambil dijaga oleh warga dan anggota Pol PP tadi. Tegang sekali,” imbuhnya.

Ia menyebutkan ada beberapa sungai di sekitar distrik tersebut yang memang sudah pernah memakan korban jiwa sehingga Tony meminta warga lebih berhati-hat melintas ketika hujan. “Jadi kedatangan kami salah satunya karena masyarakat ingin bertemu. Mereka ingin menyampaikan aspirasi termasuk menyampaikan ucapan terima kasih karena ada beberapa program pembangunan yang sudah hadir di distrik mereka,” jelasnya.

Tony sendiri memastikan tidak kapok dan akan menjadwalkan ulang untuk hadir di tengah masyarakatnya. “Oh tidak, saya tidak apa-apa, kami akan cari jadwal lain untuk menemui masyarakat disana. Ini sudah menjadi konsekwensi yang harus kami terima,” pungkasnya. (ade/nat)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ibu Melahirkan Bisa Cuti hingga Enam Bulan

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:30 WIB

Layani Mudik Gratis, TNI-AL Kerahkan Kapal Perang

Selasa, 26 Maret 2024 | 09:17 WIB

IKN Belum Dibekali Gedung BMKG

Senin, 25 Maret 2024 | 19:00 WIB

76 Persen CJH Masuk Kategori Risiko Tinggi

Senin, 25 Maret 2024 | 12:10 WIB

Kemenag: Visa Nonhaji Berisiko Ditolak

Sabtu, 23 Maret 2024 | 13:50 WIB

Polri Upaya Pulangkan Dua Pelaku TPPO di Jerman

Sabtu, 23 Maret 2024 | 12:30 WIB

Operasi Ketupat Mudik Dimulai 4 April

Sabtu, 23 Maret 2024 | 11:30 WIB

Kaji Umrah Backpacker, Menag Terbang ke Saudi

Jumat, 22 Maret 2024 | 20:22 WIB
X