18 Kepala Negara dan Ratusan Duta Besar Konfirmasi Datang

- Sabtu, 19 Oktober 2019 | 11:05 WIB

JAKARTA– Minggu besok (20/10) Presiden Joko Widodo dan wakil presiden (wapres) terpilih KH Ma'ruf Amin resmi dilantik untuk memimpin pemerintahan selama lima tahun mendatang. Persiapan pelantikan pun terus dimatangkan. Kemarin (18/10) sekretariat jenderal (setjen) MPR menggelar gladi kotor prosesi pelantikan di ruang paripurna Gedung Nusantara I.

Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 14.00 itu memperagakan keseluruhan tata cara pelantikan. Termasuk teknis urut-urutan per kegiatan. Mulai dari waktu masuknya pimpinan MPR, presiden dan wakil presiden hingga pengaturan tata letak penempatan kursi presiden dan wakil presiden termasuk penempatan para tamu negara yang hadir. "Ini adalah simulasi agar nanti lancar dalam pelaksanaan hari H," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) MPR Ma'ruf Cahyono di lokasi kegiatan, kemarin.

Simulasi dilakukan sepersis mungkin dengan acara yang sebenarnya. Menurut Ma'ruf, tata cara pelantikan presiden dan wakil presiden sudah diatur secara baku dalam peraturan tata tertib MPR. Tata caranya pun sama dengan pelantikan tahun sebelumnya.

Yang berbeda, jelasnya, hanya pada pertukaran tempat duduk wapres terpilih. Dari Wapres Jusuf Kalla ke wapres terpilih KH Ma'ruf Amin. "Saya kira itu yang khusus. Prosesi yang lain sama dengan pelantikan periode sebelumnya," papar Ma'ruf.

Nah, untuk memaksimalkan persiapan, hari ini (19/10) difinalkan melalui gladi bersih. Setjen MPR pun telah mengundang Presiden Jokowi dan KH Ma'ruf Amin untuk hadir langsung dalam gladi bersih. Namun sampai sore kemarin, MPR belum bisa memastikan apakah keduanya akan datang langsung dalam gladi bersih pukul 14.00 hari ini. 

"Jikapun beliau berdua tidak hadir akan bisa diwakili oleh protokol istana," paparnya. Terkait permintaan Presiden Jokowi agar momen pelantikan digelar dengan sederhana, Ma'ruf Cahyono mengatakan sangat setuju dengan ide presiden. Dikatakan, pelantikan presiden dan wapres merupakan perhelatan nasional tentang pergantian kepemimpinan nasional lima tahun sekali. Sehingga harus dilakukan secara khidmat serta meninggalkan kesan agung.

Ruang paripurna, sambung Ma'ruf, sudah diatur sedemikian rupa. Secara dekorasi sangat standar dan tidak ada yang mencolok. Tidak meninggalkan kesan sangat mewah. Penataan dikakukan seperti sisang-sidang pada umumnya. "Kami setuju dengan ide Pak Presiden. Yang penting dilakukan secara sederhana, khidmat dan agung," ujarnya.

Sebab seremonial kenegaraan harus meninggalkan kesan yang baik di mata tamu-tamu negara sahabat. Hingga kemarin yang konfirmasi hadir dalam acara pelantikan mencapai 18 kepala negara. Mulai dari Australia, Tiongkok, Singapura, Brunei Darussalam serta negara-negara ASEAN lainnya. Selain kepala negara dan kepala pemerintahan, hadir juga lebih dari 100 duta besar. "Ini menjadi indikator bahwa perhelatan besar ini mendapat perhatian khusus dari pemimpin bangsa-bangsa lain," tambahnya.

Bahkan Ma'ruf optimistis jumlah negara sahabat yang hafir akan terus bertambah. Pihaknya akan terus meng-update hingga hari ini. 

Wakil Ketua MPR Syarief Hasan mengatakan, dirinya sangat yakin pelantikan akan berjalan dengan lancar. Apalagi masyarakat mendukung pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Aparat keamanan juga melakukan pengamanan dengan baik di sekitar Kompleks Parlemen, Senayan yang menjadi tempat pelantikan. Selain itu, kata dia, agenda pelantikan tidak terlalu panjang.  "Acaranya tidak terlalu banyak,” terang Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu. Diawali dengan pembukaan, pembacaan surat keputusan KPU, pelantikan, dilanjutkan dengan tanda tangan, dan berita. Setelah itu baru pidato presiden. Jadi, sebelum pukul 17.00, proses pelantikan sudah rampung.

Dia berharap, semua pihak menjaga ketenangan, baik masyarakat umum, maupun mahasiswa. Hajatan naasional itu akan dilihat seluruh dunia. Perwakilan negara-negara sahabat juga akan hadir dalam acara kenegaraan itu. 

 

TNI Antisipasi Gangguan Keamanan

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Panglima Kostrad Letjen TNI Besar Harto Karyawan dan sejumlah pejabat teras Mabes TNI meninjau simulasi pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden. Serupa dengan apel gelar pasukan, simulasi dilaksanakan di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat kemarin.

Tujuan simulasi tersebut tidak lain mengantisipasi berbagai potensi ancaman maupun gangguan yang bisa muncul dalam pelantikan besok (20/10). Selain itu, TNI juga ingin memastikan kesiapan seluruh prajurit yang sudah mereka kerahkan. Namun demikian, simulasi dilaksanakan tertutup. Yang pasti, Hadi menyebutkan bahwa seluruh personel yang dikerahkan untuk mengamankan agenda tersebut sudah siap.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X