Jalur Poros Antarkota Dianggap Primadona Bagi Kurir Narkoba

- Jumat, 18 Oktober 2019 | 13:30 WIB

Gempuran narkotika di Kaltim seolah tak ada habis-habisnya, masuk ke Samarinda. Berbagai cara digunakan para bandar narkotika untuk melancarkan aksi. Jalur darat salah satu cara yang kerap digunakan. Seperti halnya Jalan Ahmad Yani (poros Samarinda-Bontang), yang menghubungkan antarprovinsi dan kota itu sering dijadikan akses masuknya narkotika.

 

SAMARINDA-Bukan hanya sekali. Sejak Agustus sampai Oktober 2019 tercatat ada empat kali petugas berhasil membekuk para pelaku. Barang haram yang diselundupkan juga tak sedikit. Kasus pada 22 Agustus lalu, pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) Kaltim berhasil membekuk pelaku yang membawa 1,5 kg sabu.

Modus pelaku juga terbilang baru, bukan membawa narkotika dengan terang-terangan atau hanya dimasukan dalam tas. Kini para pelaku mencoba mengelabui petugas dengan mengemas narkotika dalam bungkusan makanan ringan. Mulai kemasan kopi sampai memasukan narkotika dalam kaleng biskuit.

Pada Selasa (15/10) pihak Satresnarkoba Polresta Samarinda berhasil membekuk dua pelaku yakni, Irwansyah dan Suryani. Pasangan suami-istri (pasutri) asal Muara Kembang, Kutai Kartanegara tersebut membawa 489,42 gram yang dikemas dalam kaleng biskuit. Sabu hampir setengah kilo tersebut rencananya dikirim ke Handil, Kutai Kartanegara.

Kaltim Post sempat bertemu Wakasat Resnarkoba Polresta Samarinda AKP Rido Dolly Kristian. Dia menerangkan, kasus tersebut kini masih dikembangkan guna mengetahui jaringan narkotikanya. Pasalnya mereka mengaku hanya mendapat panggilan melalui gawainya tanpa mengetahui dalang di balik panggilan itu.

Pihaknya juga akan mencari tahu terlebih dahulu kepada siapa barang haram akan ditujukan. "Kami masih kembangkan, masih mencari tahu tujuan barang haram itu secara detailnya. Kalau faktanya memang di daerah perlintasan antarprovinsi ditangkapnya" ucapnya.

Perihal penyelundupan narkotika di jalur yang menghubungkan antarprovinsi tersebut, pihak kepolisian selalu berkoordinasi dengan instansi lainnya, salah satunya BNN. AKP Rido juga menambahkan, pihaknya selalu melakukan analisis terkait pergerakan peredaran barang haram tersebut.

"Soal jalur poros Samarinda-Bontang kami selalu analisis, mereka kan selalu punya cara baru," tutupnya. (*/dad/dns/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X