Begini Praktik Curang yang Dilakukan Kontraktor untuk Menangkan Tender

- Jumat, 18 Oktober 2019 | 12:05 WIB

BONTANG-Operasi tangkap tangan (OTT) KPK di Samarinda dan Bontang pada Selasa (15/10), membuka praktik curang pengaturan pengadaan barang dan jasa di provinsi ini. Khususnya pengaturan pemenang lelang proyek pemeliharaan jalan. Gratifikasi “lahan basah” itu menyeret pemborong dan aparatur sipil negara (ASN) sebagai tersangka.

Yakni Hartoyo (HTY) selaku Direktur PT Harlis Tata Tahta (HTT). Serta Refly Tuddy Tangkere (RTU) selaku Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XII Balikpapan dan Andi Tejo Sukmono (ATS ) selaku Pejabat Pembuat Komitmen di Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional XII Balikpapan.

Ketiganya diduga bermufakat jahat terkait pekerjaan preservasi jalan di Sp 3 Lempake (Samarinda)-Sp 3 Sambera-Santan-Bontang-dalam Kota Bontang-Sangatta (Kutim) dengan anggaran tahun jamak 2018-2019. Nilai kontraknya sebesar Rp 155,5 miliar. Dalam proses pengadaan proyek, Hartoyo diduga memiliki kesepakatan untuk memberikan commitment fee kepada Refly Tuddy Tangkere dan Andi Tejo Sukmono.

Commitment fee yang diduga disepakati adalah sebesar total 6,5 persen dari nilai kontrak setelah dikurangi pajak. Refly diduga menerima uang tunai dari Hartoyo sebanyak delapan kali. Dengan besaran masing-masing pemberian uang sekitar Rp 200-300 juta. Adapun jumlah total uang sekitar Rp 2,1 miliar terkait pembagian proyek-proyek yang diterima Hartoyo.

Sementara Andi Tejo, diduga menerima setoran uang dari Hartoyo dalam bentuk transfer setiap bulan melalui rekening atas nama berinisial BSA. Rekening tersebut diduga sengaja dibuat untuk digunakan menerima setoran uang dari Hartoyo.

Andi Tejo juga menguasai buku tabungan dan kartu ATM rekening tersebut. Serta mendaftarkan nomor teleponnya sebagai akun SMS banking. Rekening tersebut dibuka pada 3 Agustus 2019 dan menerima transfer dana pertama kali dari Hartoyo pada 28 Agustus 2019.

Transfer dana itu masuk sebelum PT HTT diumumkan sebagai pemenang lelang pekerjaan pada 14 September 2019 dan menandatangani kontrak pada 26 September 2019. Rekening milik Andi Tejo menerima transfer uang dari Hartoyo dengan nilai total Rp 1,59 miliar. Serta, telah digunakan untuk kepentingan pribadinya sebesar Rp 630 juta.

Selain itu, Andi Tejo beberapa kali menerima pemberian uang tunai dari Hartoyo senilai total Rp 3,25 miliar. Uang yang diterima Andi Tejo dari Hartoyo salah satunya merupakan sebagai pemberian “gaji” sebagai PPK proyek pekerjaan yang dimenangkan PT HTT. “Gaji” tersebut diberikan kepada Andi Tejo sebesar Rp 250 juta setiap kali ada pencairan uang pembayaran proyek kepada PT HTT.

Setiap pengeluaran PT HTT untuk gaji Andi Tejo, dicatat oleh ROS selaku staf keuangan PT HTT dalam laporan perusahaan. Diketahui, PT HTT berkantor pusat di Bontang. Dari penelusuran Kaltim Post, orang yang turut diamankan di Bontang dengan inisial LSY adalah istri Hartoyo.

-

“Ia benar. Lsy itu istri Hty (Hartoyo),” kata salah seorang kerabat Hartoyo yang meminta namanya tak dipublikasikan. Berdasarkan paparan narasumber tersebut, Hartoyo juga memiliki kedekatan dengan salah satu pejabat di Pemprov Kaltim. Sebab itu, beberapa proyek pengaspalan di provinsi selalu dimenangkannya.

“Hubungan itu sudah dekat sejak dulu,” ucapnya. Sementara itu, dikonfirmasi Kaltim Post, putri Hartoyo berinisial N justru tidak tahu apa-apa. Saat disinggung mengenai kronologis kejadian penangkapan ayahnya.

“Saya saat ini berada di Jawa sudah sepekan. Ada apa ya?” kata N.

Ia memberikan informasi bahwa ibunya, yakni Lsy yang merupakan komisaris PT HTT sedang berada di rumah. Bahkan, komunikasi keduanya baru saja dilakukan sebelum awak media menghubungi N. “Bunda tadi telepon. Kabar beliau baik-baik saja,” ucapnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X