Atlet Berprestasi Terancam Tidak Ikuti World Cup

- Kamis, 17 Oktober 2019 | 12:24 WIB

SANGATTA - Sering mengharumkan nama Kutim bahkan nama besar Indonesia di ajang World Cup, kali ini atlet Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kutim terancam tidak dapat mengikuti pelaksanaan kejuaraan yang akan digelar di Sumatra pada 1-5 November 2019 mendatang. Hal tersebut karena minimnya anggaran yang dimiliki cabang olahraga tersebut. Bahkan FAJI kerap menggunakan anggaran pribadi untuk mengikuti kejuaraan nasional maupun internasional. 

Pelatih Atlet FAJI Kutim, Niko Septian menuturkan dirinya optimistis kembali mengharumkan nama Kutim, dengan mengupayakan pencarian dana agar dapat memberangkatkan satu tim putra yang berjumlah enam atlet. Padahal dirinya menginginkan dua tim dapat diberangkatkan. 

"Kami sudah tiga kali mengikuti kejuaraan dunia, baik di Australia maupun Jepang dan membawa pulang medali untuk Indonesia. Kali ini kami akan bertanding lagi di Sumatra, tapi masih sangat diupayakan," ujarnya saat diwawancarai pada Rabu (16/10). 

Dirinya menyiapkan seluruh atletnya sekira kurang lebih satu tahun, bahkan sebelum Porprov VI lalu. Kemudian untuk dapat mengikuti kejuaraan dunia yang diselenggarakan International Rafting Federation (IRF) harus lolos pada kejuaraan nasional. Sehingga bulan depan dapat berpartisipasi di  Silokek Geopark Rafting World Cup. 

Meskipun kekurangan alat pendukung seperti kapal karet, namun tim yang dipimpin oleh Kapten Wisnu Irawan (22) ini kerap meraih juara pertama di Indonesia, bersaing ketat dengan tim dari Jawa Barat.  

"Kami masih kekurangan alat, kapal juga cuma satu, itupun dari ketua cabor. Padahal rafting itu standardnya punya dua kapal karet. Makanya kalau kami latihan hanya di laut dan danau saja," jelas dia. 

Tiga tahun bergabung di FAJI, dirinya mengaku belum pernah merasa mendapat bantuan selain dari ketua cabor. Untuk keberangkatan ke Sumatra, dia menduga bonus atlet yang dikucurkan beberapa hari lalu akan menjadi akternatif. 

"Untuk world cup kami masih tunggu kabar dari Pengprov. Bisa jadi atlet pakai dana bonusnya sndiri untuk tetap berangkat bahkan kemungkinan terburuk kami tidak ikut kegiatan ini," tegasnya. 

Terpisah, Ketua FAJI Kutim, Irwan menyampaikan minimnya dana merupakan kendala yang harus dihadapi. Namun ia telah berupaya agar atletnya tetap sejahtera. 

"Saya tidak tahu mereka bisa berangkat apa tidak nanti. Dilihat saja semoga ada jalan terbaik," tutupnya. (*/la)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X