Angkutan batu bara dan kelapa sawit kembali meramaikan jalan umum. Pengawasan masih sangat lemah.
TENGGARONG – Lalu-lalang truk bertonase besar di jalur pesisir Kukar kembali menuai sorotan. Anggota DPRD Kaltim dapil Kukar Muhammad Samsun pun meradang. Pasalnya, jalur yang dilintasi tersebut kini dalam proses peningkatan jalan.
Secara tegas, dia mempersilakan masyarakat yang merasa terganggu dengan aktivitas truk tersebut untuk mengadang. Apalagi jika truk tersebut memuat batu bara atau kelapa sawit. Sebab, lanjut Samsun, jalan umum memang tidak diperkenankan untuk hauling batu bara maupun sawit.
“Ini kan sudah susah payah kita ajukan penganggaran untuk diperbaiki, sekarang malah digunakan seenaknya dengan truk-truk perusahaan. Saya berharap warga turut berani bersikap. Kalau memang ada yang melintas, silakan adang saja. Kalau isinya batu bara, suruh lewat jalannya sendiri,” ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Bahkan, kata dia, jika aparat tidak bertindak tegas melakukan penertiban, dia bersama Komisi III DPRD Kukar yang akan menghentikan aktivitas truk tersebut di lapangan. Dia pun mengaku khawatir aktivitas truk bertonase besar tersebut kembali merusak jalan yang sedang diperbaiki dengan uang negara.
“Jalan itu kita perbaiki buat masyarakat. Jadi, jangan seenaknya digunakan oleh perusahaan. Kami juga ingin tahu, siapa saja sebenarnya pemilik truk yang sering melintas itu. Saya sering melihat sendiri kalau kontainer-kontainer sering melintas,” tambahnya.
Ia juga berjanji langsung berkoordinasi dengan gubernur untuk menindak aktivitas truk milik perusahaan yang kerap menggunakan jalan umum di Samboja tersebut. “Sanksi harus ditegakkan jika ada yang melanggar. Sebab, aturan dibuat bukan untuk dilanggar,” imbuhnya lagi.
Sebelumnya, anggota DPRD Kaltim dapil Kukar Baharudin Demmu menyebutkan, penegakan perda terkait penggunaan jalan umum untuk hauling perlu dilakukan kembali. Ia juga menyebut, pengawasan atas penggunaan jalan tersebut masih sangat lemah. Usulan agar dilakukan pembangunan jembatan timbang di kawasan tersebut pun disodorkan.
Sebuah truk trailer yang mengangkut dua alat berat terekam media netizen tergelincir di kawasan Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja. Kondisi ini juga disebutkan sempat mengundang kemacetan pada Rabu (16/10). Ironinya, truk tersebut justru melintas di atas jalan yang sudah disemen.
Dikonfirmasi hal itu, Kapolsek Samboja Iptu Reza Pratama R Yusuf tak membantah. Hanya, kata dia, kemacetan berkisar kurang dari setengah jam. Informasi tersebut diperoleh dari masyarakat. Setelah dilakukan pengecekan di tempat kejadian, alat berat tersebut sudah tidak ada. “Jadi, kami belum sempat dapat informasi itu milik siapa,” ujar kapolsek. (qi/dwi/k16)