TAK hanya membangun jaringan jalan antarkecamatan, momentum penetapan wilayah Kukar sebagai ibu kota negara (IKN) baru juga membuat pembangunan wilayah Kukar semakin terbuka. Interkoneksi jalan antarkabupaten/kota serta menuju lokasi IKN pun turut diprogramkan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar Muhammad Yamin menjelaskan, pembangunan jalan antarkabupaten/kota diseriusi melalui perjanjian kerja sama dengan pemerintah daerah lain. Misalnya, di Desa Lamin Telihan, Kecamatan Kenohan, menjadi salah satu lokasi yang berpotensi untuk jalur pendekat ke Kutai Barat (Kubar).
Bahkan, jalur tersebut saat ini digunakan warga Kabupaten Mahakam Ulu dan Kutai Barat yang hendak menuju Samarinda. Namun, sebagian jalan masih melintasi areal milik perusahaan.
Selain itu, akses jalan menuju Kutim melalui jalur hulu Kukar sudah dibangun kerja sama dengan Pemkab Kutim. Jadi, pemerintah setempat masing-masing sepakat menganggarkan pembangunan jalan di setiap wilayah agar tersambung.
“Ada juga akses jalan dari kawasan Jonggon menuju Sepaku yang tinggal sedikit lagi tersambung. Namun, kendalanya adalah melewati jalur perusahaan. Padahal jalur ini dekat sekali jika ingin menuju Kalsel,” tambahnya.
Selain itu, kata dia, akses jalan pendekat Kubar menuju Penajam Paser Utara (PPU) melalui Kampung Resak di Kutai Barat bakal menguntungkan warga Kukar di kawasan Muara Muntai. Pasalnya, akses jalan tersebut memudahkan masyarakat hulu Kukar yang hendak ke Balikpapan.
Ada juga jalur Desa Manunggal Jaya, Kecamatan Tenggarong Seberang, yang juga menjadi penghubung alternatif menuju kawasan Batu Cermin di Samarinda. Akses jalan ini juga menjadi cikal bakal akses utama menuju bandara Samarinda.
“Jadi, menuju persiapan IKN baru, kami juga berusaha membuat Kukar menjadi terbuka dan terinterkoneksi dengan daerah lain. Termasuk kawasan IKN baru tersebut,” imbuhnya. (qi/dwi/k16)