Ikuti Tren untuk Menangkan Persaingan Pasar

- Kamis, 17 Oktober 2019 | 10:14 WIB

DI mana ada kemauan di situ ada jalan. Pernyataan ini dipegang teguh oleh Randy Prasetiawan. Di tengah kesibukan kuliah, dia tetap mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah. Dengan membuat berbagai jenis aksesori berbahan dasar tali paracord, Mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman ini mampu membantu orang tuanya membiayai perkualiahan.

Randy melihat peluang bisnis itu di bangku kuliah. Selain lingkungan kampus yang kental dengan kegiatan outdoor, mayoritas mahasiswa di kampus tersebut gemar memakai gelang berbahan tali paracord. “Saya tertarik membuatnya sendiri. Awalnya untuk pribadi. Tapi karena banyak yang pengen dibuatkan jadi saya perbanyak," terangnya saat ditemui, Rabu (16/10).

Bermodal Rp 300 ribu, dia pun memperbesar produksi. Tak disangka, pesanannya terus meningkat. Ini membuat Randy konsisten menjalankan bisnis tersebut hingga sekarang. “Karena hasilnya lumayan keterusan deh sampai sekarang," imbuhnya.

Dia mengungkapkan, usahanya tersebut dimulai sejak 2016. Awalnya dia per bulan hanya memproduksi sebanyak 200-600 unit gelang dan mampu menjual 400 paracord handmade. Cara penjualannya dengan menitipkan produknya di beberapa toko aksesori di Samarinda dan mengakomodasi pesanan dari luar daerah.

Produk buatannya dijual dengan harga mulai Rp 5-70 ribu, tergantung jenis rajutan atau anyaman dan bahan yang digunakan. Tentunya bahan yang dipakai berkualitas terbaik. “Untuk bahan saya dapatkan dari luar daerah. Per bulan keuntungan bersih yang saya dapat jutaan rupiah," ungkapnya,

Selain membuat aksesori gelang, dia juga mulai mengembangkan bisnis dengan memproduksi strap jam tangan dan kalung. Mengikuti tren yang ada. Ke depan Randy ingin mengembangkan karyanya dengan bahan lain seperti kulit. “Saat ini masih sulit karena harus berbagi waktu dengan kuliah. Apalagi saya masih mengerjakan sendiri. Kadang dibantu teman-teman juga," tututrnya.

Dengan berbagai kemudahan melakukan pemasaran, dia berencana menjual produknya hingga kancah nasional. Mengingat produknya juga berkualitas dan bernilai jual tinggi. Tidak kalah dengan buatan orang lain. (*/ain/ndu/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB
X