“OTT” di APT, Nyaris Setengah Kilogram Narkoba Diambil di Bandara

- Rabu, 16 Oktober 2019 | 22:58 WIB

Langkah kaki Suryani pelan, menuju musala di kompleks Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto selepas petang, Selasa (15/10) lalu. Mengambil plastik hitam berisi kaleng makanan ringan, dan bergegas meninggalkan lokasi. Di portal pintu keluar, bersama suami, Irwansyah, keduanya tertangkap tangan kepolisian.

 

DIKELILINGI polisi berpakaian sipil, Irwansyah (37) tak bisa meninggalkan istri dan Yamaha Vixion KT 3964 OL yang dikemudikannya. Sementara ibu rumah tangga berusia 29 tahun itu hanya bisa memancarkan raut ketakutan. Di depan petugas, kaleng makanan ringan itu dibuka. Sebanyak 10 paket yang dibalut kertas karbon hitam berisikan sabu-sabu, beratnya nyaris setengah kilogram.

“Lebih tepatnya 489,42 gram. Semuanya ditaruh dalam kaleng makanan,” ujar Wakasat Narkoba Polresta Samarinda AKP Rido Dolly Kristian. “Tanpa ada perlawanan, suaminya enggak bisa jalankan motor karena terlindung portal pintu keluar,” sambungnya.

Kepada awak media, saat ditemui di ruangannya (16/10), Rido menjelaskan, belum bisa dipastikan asal-usul barang haram tersebut. “Mereka datang berdua, narkoba itu diambil di dalam area bandara, tepatnya di samping musala,” terang perwira pertama yang pernah menjabat sebagai kasat Reskrim Polres Kubar itu.

“Rencananya mau dibawa ke Handil, Kukar,” ucapnya. Kini keduanya masih terus dalam pemeriksaan. Namun, ada beberapa kendala yang membuat pengembangan kasusnya. “Nomor yang menghubungi Suryani menggunakan khusus, bersifat rahasia,” jelasnya. Baik istri atau suami, keduanya saat ditangkap memang statusnya negatif mengonsumsi barang haram. “Jadi sementara sebagai kurir, tapi yang bersangkutan belum ‘buka mulut’ keseluruhan,” tambah Rido.

Kepada media ini, ibu tiga anak itu mengaku yang pertama dihubungi oleh pria yang juga ia tidak tahu dan mengenalnya. “Ibu ada masalah utang, kok nekat jadi kurir?” tanya harian ini.

Namun jawaban Suryani hanya dengan bahasa tubuh, menggeleng. Namun, ia menyebut, mendapat bayaran dari orang tak dikenal, dengan catatan sabu-sabu tersebut bisa sampai ke tangan seseorang di Handil. “Enggak tahu berapa, belum ada kesepakatan soal nominal,” ucapnya. Pasutri itu juga menyebut tak pernah berurusan dengan hukum sebelumnya. “Ya tergiur begitu saja,” ungkapnya.

Kembali ditegaskan Rido, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait keterangan para pelaku. “Bisa jadi kasusnya mengembang ke bandar atau jaringan lain,” terangnya. Dia juga belum memastikan apakah barang haram yang jika dirupiahkan menyentuh angka ratusan juta, datang dari Kaltara atau bukan. “Nanti ditelusuri,” kuncinya. (dra/*/dad/dns)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X