BALIKPAPAN – Pemkot Balikpapan telah menjalin kerja sama dengan PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) Kaltim Teluk. Hal ini ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) yang berlangsung di Aula Pemkot Balikpapan, Senin (14/10) lalu. Pemkot Balikpapan diwakili Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi bersama General Manager (GM) PJB Kaltim Teluk Maryono.
Salah satu kerja sama dalam bentuk pencegahan dan penanggulangan bencana yang terjadi di area pembangkit listrik Teluk Balikpapan. Sehingga turut menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan sebagai tim tanggap darurat. GM PJB Kaltim Teluk Maryono menuturkan, selama ini pihaknya membantu mengelola aset daerah yang punya risiko tinggi.
Di antaranya listrik bertegangan tinggi, temperatur yang tinggi, serta tekanan yang tinggi. “Kami anak perusahaan PLN, bergerak di bidang pembangkit listrik. Khususnya mengelola aset. Jadi kami mendukung PLN dalam kemajuan energi listrik,” ujarnya. Dia menyebutkan, PJB akan menjalin sinergi dengan Pemkot Balikpapan dalam tanggap darurat bencana.
Caranya bisa dengan membuat pelatihan rutin kepada BPBD. Menurutnya, dengan pola pelatihan yang terus-menerus, maka tim akan siap dan tidak boleh lengah. Pihaknya juga sudah menjalankan pelatihan-pelatihan khusus selama satu tahun terkait cepat tanggap untuk keadaan darurat tersebut.
“Kami berpartisipasi juga untuk masyarakat sekitar. Tempo hari ada kebakaran hutan dan lahan di sekitaran PLTU, kami yang pertama kali memadamkan. Itu reaksi cepat dari tim kami untuk masuk ke sana,” katanya. Dia menyebutkan, selama ini PJB Teluk Balikpapan menggunakan sumber energi batu bara.
Dengan bahan bakar dari fosil tersebut dapat menghasilkan energi yang ramah lingkungan untuk PLTU Teluk Balikpapan sebesar 2x110 megawatt. “Konsumsi di Balikpapan sekitar 120 ton per jam (batu bara). Insyaallah cukup saja,” sebutnya. Sementara itu, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menuturkan, dukungan dari PJB Kaltim Teluk tidak hanya dalam penanggulangan keadaan darurat.
Pihaknya juga menindaklanjuti MoU ini dengan kerja sama di beberapa program corporate social responsibility (CSR) lainnya. Misalnya di bidang pendidikan, kesehatan, hingga usaha mikro, kecil, menengah (UMKM). Ini merupakan MoU kali pertama antara Pemkot Balikpapan dengan PJB Kaltim Teluk. Dalam MoU tersebut, kerja sama akan berlangsung selama satu tahun ke depan.
“Mereka punya pengalaman dan kemampuan dalam penanggulangan bencana. Bisa dengan sosialisasi penanggulangan bencana. Ada tenaga (SDM), peralatan, dan pendanaan dari CSR,” ujarnya. Terutama program CSR di Balikpapan Barat sebagai lokasi keberadaan PJB Kaltim Teluk. Saat ini yang telah berjalan seperti bidang pendidikan dan kesehatan. (*okt/gel/ms/k15)