Isu penundaan kompetisi Liga 1 2019 akhirnya menuju kepastian. Emergency meeting yang digelar PT liga Indonesia Baru dengan semua klub di Bali berujung hasil yang cukup melegakan.
Yaitu dengan komitmen semua klub tetap melanjutkan kompetisi, sesuai jadwal yang ditetapkan. Meski komitmen ini menimbulkan sedikit ketidakadilan bagi sejumlah tim yang mengalami kesulitan dalam izin keamanan pertandingan.
"Bagi kami, yang paling penting adalah tidak ada lagi penundaan jadwal. Sebab jelas merugikan sejumlah pihak, salah satunya klub," kata General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.
Meski begitu, pihaknya sudah menyatakan dukungan terhadap apapun kesepakatan dalam emergency meeting pada Sabtu (12/10). Termasuk dengan opsi ditunda atau tidaknya jadwal kompetisi Liga 1.
"Kami terbuka saja terhadap semua opsi. Namun, karena komitmen melanjutkan kompetisi sesuai jadwal sudah disepakati, dengan segala hormat, beberapa tim juga harus legawa," beber Ruddy.
"Yaitu jika tidak mengantongi izin keamanan, opsinya hanya dua, menggelar pertandingan tetap di kandang tapi tanpa penonton, atau memindahkan kandang dengan atau tanpa penonton," imbuhnya.
Tak pelak, situasi ini pun sangat melegakan Arema FC yang bisa langsung melanjutkan persiapan menjalani kompetisi Liga 1.
Dua jadwal berat sudah menunggu tim besutan Milomir Seslija, yaitu melawat ke markas PSM Makassar dan Persipura Jayapura pada 16 dan 20 Oktober. Di sisi lain, Arema FC masih menunggu jadwal pengganti super big match melawan Persib Bandung, yang tertunda akibat masalah keamanan pada 28 September. (int/abi2/k16)