Dalam struktur kepelatihan resmi tim nasional Spanyol sosok entrenador Robert Moreno hanya punya tiga kaki tangan. Yakni Jesus Casas sebagai asisten, lalu Jose Manuel Ochoterena sebagai pelatih kiper, dan Rafael Pol sebagai pelatih kebugaran.
Namun di luar kerangka tersebut sesungguhnya Moreno juga menambahkan dua orang lagi untuk membantunya soal teknis. Pertama yakni Pablo Pena. Dan yang kedua Juanjo Gonzalez. Keduanya bertugas menganalisis performa pemain di pinggir lapangan memakai komputer.
Seperti diberitakan Marca ketika melawan Norwegia (13/10), Pena dan Gonzalez duduk di area media dengan laptopnya. Keduanya mengumpulkan data pertandingan juga statistik performa individu-indovidu La Roja.
"Pemakaian teknologi dalam mendukung permainan dimana melibatkan komputer di pinggir lapangan diizinkan oleh FIFA. Keduanya bisa memberikan masukan apa yang dikoreksi atau harus diimprovisasikan," tulis Marca.
Marca menulis lewat teknologi komputer ini maka Moreno bisa melakukan beberapa simulasi soal starting XI timnya. Karena itu, di era Moreno jarang ada pemain yang merasa tenang digaransi sebagai starter.
AS menulis pemakaian teknologi komputer ini juga membantu menghindari pemain yang cedera. Atau setidaknya meminimalisir pemain yang cedera karena membela timnasi saat jeda internasional.
"Beberapa masalah antara timnas dan klub acap kali timbul karena pihak timnas dianggap melakukan eksploitasi tenaga habis-habisan pada pemain. Kemudian pemain dikembalikan klub dalam posisi cedera," analisis AS.
AS mencontohkan tak hanya ketika latihan pemain yang dicoba pun dilakukan rotasi ketika dilakukan scrimmage game. Dalam pengamatan AS pemain-pemain yang nyaris tak pernah istirahat di klub seperti Sergio Busquets dalam sesi latihan timnas sering diberi porsi lebih ringan. (dra)