Olahan Nasi Nusantara, Nasi Ulam dan Nasi Bebek

- Senin, 14 Oktober 2019 | 13:28 WIB

Pernahkah mendengar kalimat, belum makan jika belum makan nasi? Nah, Diamond Hotel Samarinda punya dua menu nasi penggugah selera. Nasi ulam khas Betawi dan nasi bebek. Penasaran?

 

MEMILIKI puluhan provinsi membuat setiap masyarakat memiliki ciri khas dalam menyantap nasi, salah satunya nasi ulam khas Betawi. Bagi sebagian masyarakat pasti asing dengan menu satu ini. Sebab yang populer di telinga hanya nasi uduk.

Saat disambangi di Diamond Hotel Samarinda, Rizal selaku juru masak menjelaskan jika nasi ulam ini hampir mirip dengan nasi uduk, sama-sama gurih saat dimakan. Yang membedakan hanya pada bahan menciptakan rasa gurih tersebut.

“Kalau nasi ulam ini rasa gurihnya dari nasi yang ditumis bersama serundeng kelapa. Ditumis seperti nasi goreng dengan perpaduan serundeng dan aneka rempah untuk menambah rasa,” ucapnya.

Salah satu nasi khas Betawi ini kian sulit ditemukan. Padahal, nasi dengan beragam lauk sebagai pelengkap ini telah lama menjadi identitas kuliner Betawi seperti nasi uduk. Dengan alasan ini juga Rizal menampilkan menu nasi ulam sebagai menu tetap di De Resto.

“Sebagai salah satu upaya juga biar masyarakat tahu kalau kuliner di Indonesia itu sungguh beragam. Selain itu, agar warga Samarinda bisa mencicipi langsung nih tanpa harus repot-repot ke daerah asal muasal makanan tersebut,” jelasnya kemudian tersenyum.

Tak hanya nasi ulam, chef Rizal juga menambahkan beberapa kondimen sebagai penunjang. Udang papai dengan kacang goreng, serundeng, acar, ayam kalasan, telur dadar suwir, dan keripik emping. Meski biasanya disajikan dengan dendeng, udang papai juga tak kalah nikmat untuk menemani nasi ulam.

Lalu nasi bebek. Hadir dengan bebek goreng beserta sambalnya. “Nasi bebek diamond ini menu kedua terlaris setelah nasi goreng diamond. Ukuran bebek cukup besar, dan bumbu yang asin-asin gurih mungkin jadi alasan kenapa pengunjung begitu menikmati,” ujarnya.

Bebek memiliki daging yang lebih gurih dan padat dari ayam. Namun, di samping kenikmatan daging bebek yang begitu terkenal, ada kerumitan dalam hal proses memasaknya.

“Kalau kurang ahli dalam hal memasak dan langsung mengolah daging bebek, biasanya berisiko menghasilkan daging alot atau bahkan masih amis. Penyebabnya juga beragam, mulai dari pemilihan bebek sampai pengolahannya,” jelas Rizal.

Rizal memulai dari tips memilih bebek. Pilihlah bebek yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua agar dagingnya tidak keras. Daging bebek segar memiliki kulit putih, kakinya lunak masih bisa ditekuk dan tidak amis. Serta, pilihlah bebek yang dadanya gemuk.

“Setelah tepat memilih bebek, Anda juga harus merebus daging bebek terlebih dahulu. Fungsinya, meminimalisasi aroma tak sedap karena ada campuran aneka bumbu, dan membuat daging lebih lembut. Kalau bebek yang saya olah ini dimasak dengan sambal yang akan disajikan, kurang lebih dua jam,” ucapnya.

Untuk menghilangkan aroma, Rizal menyarankan membuat bahan rebusannya dari kunyit, jahe, lengkuas, ketumbar, bawang putih dan bawang putih yang sudah dihaluskan terlebih dahulu. Anda juga bisa menambahkan daun jeruk, sereh, dan daun salam. Bumbu yang lebih banyak tentu akan membuat daging bebek lebih gurih dan tidak amis.

“Setelah direbus, bebeknya goreng sebentar. Kurang lebih 15 menit, sekadar mengubah warnanya saja. Kemudian disajikan dengan sambal spesial diamond,” bebernya. (*/nul*/rdm2)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X