Jaga Kualitas Uang Layak Edar

- Senin, 14 Oktober 2019 | 12:43 WIB

SAMARINDA- Bank Indonesia (BI) terus berusaha menjaga kondisi uang yang beredar di Bumi Etam. Salah satunya dengan membuka layanan penukaran uang CDR (cacat, dicabut dan rusak) untuk menjaga kelancaran pembayaran di masyarakat.

Pada September 2019, aliran kas Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim mencatat, outflow sebesar Rp 7,94 triliun dan inflow sebesar Rp 7,78 triliun yang di dalamnya termasuk uang dalam kondisi tidak layak edar sebesar Rp 2,3 triliun atau 29,1 persen dari jumlah outflow.

Kepala KPw-BI Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, Kaltim itu selalu net outflow. Karena kebanyakan masyarakat Kaltim pendatang, sehingga gaji dan sebagainya dibelanjakan di luar Kaltim. Sedangkan kota-kota dengan net inflow adalah kota yang memiliki perdagangan maju. Misalnya Surabaya dan Jakarta. Di sana uang masuk lebih banyak daripada uang keluar di BI.

“Meski Kaltim mencatatkan net outflow, ini tidak menandakan bahwa perekonomiannya lebih jelek,” kata Tutuk di kantornya, Jumat (11/10). Menurutnya yang terpenting adalah terpenuhinya uang dalam suatu daerah.

Adapun kebutuhan uang di Bumi Etam selama ini pasti terpenuhi dan baik terlepas dari net-outflow atau net-inflow. Uang keluar dari BI selalu lebih besar daripada uang masuk sudah menjadi karakteristik kebanyakan bank sentral di beberapa provinsi di Indonesia bagian timur. Sedangkan bank sentral di Jawa kebanyakan mencatatkan net-inflow atau uang masuk jauh lebih banyak dari uang keluar.

“Di Kaltim sebagai daerah penghasil SDA tentunya sudah menjadi sebuah kewajaran masyarakatnya banyak berasal dari luar Bumi Etam. Sehingga kebanyakan uang diperoleh akan dinikmati di daerah asal masyarakat, yaitu Sulawesi, Jawa dan lainnya,” ujarnya.

Menurutnya, demi memenuhi kebutuhan outflow yang tinggi BI terus berusaha memenuhi kebutuhan uang kartal layak edar di Kaltim. Dalam rangka memenuhi kebutuhan uang serta untuk menjaga kualitas uang rupiah tetap dalam kondisi layak edar, pada kuartal IV 2019, KPw-BI Kaltim memprediksikan outflow akan tumbuh 7,46 persen (yoy), termasuk dalam rangka pemenuhan kebutuhan uang pada periode Natal dan Tahun Baru 2020.

“Untuk mendukung itu kita menempuh beberapa strategi, seperti peningkatan layanan kas kepada stake holder,” tuturnya.

Pihaknya berencana membuka layanan penukaran uang CDR di loket kantor KPw-BI Kaltim setiap Selasa dan Kamis mulai pukul 09.30-11.30 Wita. Lalu membuka layanan penukaran uang pecahan kecil, melalui Kas Keliling dalam kota di pusat keramaian seperti Taman Samarendah, Pasar Segiri dan Pasar Pagi. “Banyak hal yang dilakukan untuk mendukung peningkatan uang layak edar di Kaltim,” tutupnya. (ctr/ndu/k18) 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X