Nihilnya petahana membuat Pilkada Samarinda 2020 begitu lumer. Tak adanya partai yang bisa mengusung figur sendiri menambah deras arus politik Kota Tepian.
SAMARINDA–Dua puak pendulang kursi terbanyak di DPRD Samarinda-PDI Perjuangan (PDIP) dan Gerindra masing-masing delapan kursi–digadang-gadang akan berkoalisi. Jika terjadi, koalisi “gajah” ini bakal jadi rintangan berat bagi petarung politik lainnya.
Nama yang santer dipasangkan pun bukan figur yang asing didengar publik. Duet Andi Harun-Rusmadi Wongso jadi bakal pasangan calon (bapaslon) yang akan diusung. Dikonfirmasi ihwal ini, Andi Harun mengaku masih menjajaki komunikasi dengan PDIP.
AH, begitu dia disapa, optimistis koalisi dua partai pendulang suara terbesar di Samarinda ini bisa mengemudikan perahu yang sama ketika pilkada nanti. Apalagi, perlu dukungan matang dan besar agar stabilitas politik untuk memuluskan kemenangan dalam pertarungan politik tahun depan. Dengan begitu, menjalin komunikasi agar beberapa partai lain dan PDIP bisa berkoalisi dengan Gerindra. “Perlu komplet dan gemuk agar mulus,” ucap AH selepas pemaparan visi-misi bakal calon PDIP Samarinda, Sabtu (12/10).
Disinggung nama Rusmadi Wongso, AH mengelak jika mantan calon gubernur Kaltim itulah pasangannya. “Masih cair. Masih diotak-atik,” sambungnya.
Gerindra Samarinda saat ini belum membuka penjaringan calon yang resmi diusung. Beberapa waktu lalu, Ketua DPC Gerindra Samarinda Helmi Abdullah menyebut, pertengahan Oktober ini partai besutan Prabowo Subianto itu baru melempar jala penjaringan.
Tapi, penjaringan itu hanya mencari bakal calon wakil wali kota (balon wawali) yang akan diusung Gerindra. “Balon wali kota kita sudah final, usung Ketua DPD Gerindra Kaltim Andi Harun,” tutur Helmi saat itu.
Kembali ke AH, politikus gaek di Kaltim itu menginginkan pasangannya nanti mumpuni dari segi elektabilitas dan keterpilihan di masyarakat. Karena itu, hasil survei calon yang berlaga nanti terus dipantaunya. Mengingat, hasil survei dari beberapa figur terus memperlihatkan pertumbuhan yang signifikan. “Dan wajib satu visi untuk membesarkan Samarinda yang kami (Gerindra) usung,” tutur politikus yang terpilih duduk di DPRD Kaltim periode 2019–2024 itu.
Ditemui terpisah, Rusmadi Wongso yang ditemui media ini Sabtu lalu mengaku belum berpikir untuk turun berlaga di Pilkada Samarinda. Mantan sekretaris daerah (sekda) Kaltim yang kini berseragam PDIP itu diketahui belum mengikuti penjaringan partai mana pun, termasuk penjaringan yang dibuka PDIP Samarinda. “Enggak bisa juga ujug-ujug muncul sebagai petarung,” katanya.
Soal peluang dirinya mengikuti penjaringan balon wawali di Gerindra Samarinda, Rusmadi mengaku perlu mengintrospeksi diri dulu sebelum kembali meniatkan maju dalam pertarungan politik di Samarinda. Dua kali berlaga dalam pertarungan politik di Kaltim, Pilgub Kaltim 2018 dan Pemilu Serentak 2019, jadi bekal sekda Kaltim periode 2016–2018 itu menakar diri. “Nanti dikabari kalau ada niat maju,” tutupnya.
Di lain tempat, Bendahara PDIP Kaltim Samsun mengaku koalisi di Samarinda memang belum terbentuk. Soal koalisi dengan Gerindra diakuinya bergantung kebijakan pengurus PDIP pusat. Begitu pun soal nama Rusmadi Wongso, kader banteng moncong putih yang disebut-sebut menjadi pasangan AH nanti. Samsun mengaku kemungkinan berkoalisi atau kader PDIP yang dipinang partai lain untuk maju di Pilkada sama rata. PDIP tentu ingin mengawinkan kursi pimpinan dewan yang sudah dimiliki dengan kursi eksekutif di Kota Tepian. “Tapi, semua menunggu arahan pengurus pusat, dari koalisi hingga siapa yang diusung,” katanya. (*/ryu/dns/k8)
