Jika Ada Rasisme, Siap Tinggalkan Lapangan

- Senin, 14 Oktober 2019 | 12:04 WIB

SKUAT Timnas Inggris menaruh perhatian besar terhadap kasus rasialis di lapangan. Sebelum melakoni pertandingan kontra Bulgaria, dini hari nanti Wita, mereka pun menegaskan siap meninggalkan lapangan bila terdengar lantunan lagu rasialis, terutama yang menyasar mereka, ketika pertandingan berlangsung.

“Jika itu terjadi kepada satu di antara kami, itu berarti untuk kami semua,” tegas striker Inggris Tammy Abraham kepada BBC. “Bahkan, Harry Kane mengatakan, bila kami tidak merasa nyaman, kami akan meninggalkan lapangan bersama-sama,” jelas penyerang muda Chelsea ini.

Kasus rasialis di sepak bola Eropa terus terjadi beberapa tahun belakangan. Para pemain paling banyak menjadi sasaran ujaran kebencian terhadap ras. Inggris jadi salah satu negara yang banyak menangani kasus tersebut. Di antaranya, enam fans Chelsea dicekal ke stadion–di antaranya seumur hidup–setelah melakukan ujaran bernada rasialis kepada winger Manchester City Raheem Sterling.

Bulgaria juga menjadi sorotan, terutama dalam Kualifikasi Euro 2020. UEFA telah menjatuhkan menghukum Bulgaria karena ulah suporternya ketika mereka menjamu Republik Ceko dan Kosovo. Mereka memanggil ofisial stadion, mengingatkan agar mencegah terulangnya peristiwa tersebut. Bila kembali terjadi, wasit bisa membubarkan pertandingan.

Tammy pun mengatakan bahwa tim telah setuju dengan aturan UEFA Tersebut. “Kami sudah bicara tentang protokol itu. Harry Kane telah menanyakan aturan tersebut. Bila kami ingin menghentikan pertandingan–entah berapa pun skornya, bila kami tidak suka dengan itu, sebagai tim, kami memutuskan untuk tidak bertahan di lapangan,” tegas striker 22 tahun itu.

Argumen senada diutarakan defender Inggris Trent Alexander-Arnold. Bila fans berbuat demikian ke salah satu pemain, semua tim akan menanggapi. “Semua pemain harus diberi kesempatan untuk bermain dengan sportif di lapangan. Kami adalah tim. Bila salah satu pemain disakiti, berarti kami semua demikian”.

Sementara itu, Manajer Inggris Gareth Southgate berujar lebih diplomatis. Dia memilih menghormati keputusan UEFA. “Kami ingin semua pemain bisa berkonsentrasi ke pertandingan. Harus saya jamin adalah kenyamanan mereka, lingkungan yang aman untuk mereka bertanding,” tegas dia. (ndy2/k16)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X