Kacaukan Jepang, Hagibis Renggut 26 Nyawa

- Senin, 14 Oktober 2019 | 09:41 WIB

TOKYO  – Topan Hagibis menghantam Pulau Honshu, Jepang, dengan kecepatan 216 kilometer per jam pada Sabtu malam (12/10). Hujan deras dan angin kencang yang mengiringi salah satu badai terdahsyat Jepang dalam satu dekade terakhir itu mengakibatkan kematian sekitar 26 orang. Belasan warga masih dinyatakan hilang dan lebih dari 100 yang lain terluka.

”Kami akhirnya harus diselamatkan dengan perahu,” kata Hajime Tokuda sebagaimana dilansir Agence France-Presse kemarin (13/10). Ahli keuangan itu panik saat melihat air yang masuk ke kediamannya di Kawasaki, Prefektur Kanagawa, naik terus. Dia pun terpaksa meninggalkan rumahnya pada Sabtu setelah genangan banjir melebihi tinggi badannya.

Tokuda lantas memboyong keluarganya ke rumahnya yang lain. Karena letaknya tidak jauh dari kediaman pertama, rumah itu pun kebanjiran. Tokuda pun terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Dia bergabung dengan para tetangga yang lain.

Mereka yang mengungsi seperti Tokuda bisa dibilang beruntung. Kepada CNN, Badan Manajemen dan Bencana Kebakaran Jepang melaporkan bahwa badai kali ini mengakibatkan 15 orang tewas, 9 lainnya hilang, dan sekitar 140 penduduk luka-luka. Namun, NHK dan beberapa media lokal lainnya menyebut korban tewas mencapai 26 orang dan 15 lainnya hilang.

Angin kencang yang menyertai Hagibis membuat Semenanjung Izu porak-poranda. Hujan deras yang datang bersama badai juga mengakibatkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.

Menjelang kedatangan Hagibis, pemerintah sudah mengevakuasi sedikitnya 230 ribu penduduk. Di Prefektur Tokyo, pemerintah menerbitkan aturan darurat di beberapa kawasan. Pemerintah mengimbau masyarakat waspada dan sigap mencari perlindungan jika sewaktu-waktu badai datang. Kendati demikian, badai tetap menimbulkan banyak korban. Kerusakannya pun masif.

Puluhan sungai meluap dan membanjiri permukiman penduduk. Luapan Sungai Tama di Tokyo bahkan menenggelamkan kafe di dekatnya. Di Nagano kereta peluru alias shinkansen terpaksa mangkrak. Kendaraan darat supercepat itu tak berdaya dikepung banjir yang merendam separo badannya.

Di berbagai kota yang dilewati Hagibis, rumah-rumah hancur dan kendaraan rusak. Sebagian nyangkut di plengsengan sungai atau jembatan, atau malah terbalik di pinggir jalan setelah diseret banjir. Kekacauan itu memaksa turnamen Rugby World Cup antara Jepang dan Skotlandia berhenti sementara.

Kemarin lebih dari 100 ribu personel tim penolong terjun ke lokasi-lokasi yang terdampak badai. Termasuk sekitar 31 ribu tentara. Mereka juga didukung perahu dan helikopter sebagai sarana evakuasi warga. Nahas, dalam sebuah operasi penyelamatan di Iwaki City, Prefektur Fukushima, seorang perempuan 70 tahun tewas. Dia terjatuh saat diterbangkan dengan helikopter menuju tempat yang lebih aman.

”Kami akan meningkatkan skala operasi penyelamatan bergantung pada kebutuhan. Pemerintah akan melakukan yang terbaik,” ujar Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe. Dia mengucapkan belasungkawa untuk seluruh korban meninggal.

Di Kawagoe, kawasan barat laut Tokyo, tim mengevakuasi ratusan penduduk lanjut usia (lansia) dari panti jompo. Petugas membopong penghuni panti yang lantai 1-nya terendam air itu satu per satu.

Kemarin Hagibis mulai menjauhi daratan. Sebagian layanan kereta api dan kereta cepat mulai berfungsi. Bandara Haneda dan Narita juga kembali beroperasi pada tengah hari. Namun, sebagian besar penerbangan masih ditunda. Japan Airlines misalnya. Mereka membatalkan 278 penerbangan domestik dan 66 internasional. Itu membuat lebih dari 6.000 penumpang telantar. Meski begitu, sekitar 212.500 rumah masih belum dialiri listrik hingga kemarin malam. (sha/c10/hep)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X