SAMARINDA - Beberapa ruas jalan di Samarinda masih minim penerangan. Termasuk jalan-jalan yang merupakan pintu masuk Samarinda dari kabupaten/kota lainnya. Di antaranya, Jalan HAMM Rifaddin, Jalan HM Ardans, dan jalan pendekat Jembatan Mahkota II dari arah Balikpapan.
Kemudian, Jalan Pangeran Suryanata yang juga lintasan masuk dari Tenggarong. Asisten II Sekkot Samarinda Endang Liansyah mengatakan, telah melakukan rapat bersama Dinas Perhubungan (Dishub) terkait masalah lampu penerangan jalan umum (LPJU).
Rapat tersebut membahas pengajuan anggaran bantuan keuangan (bankeu) 2020. Sejatinya, pembahasan tentang bankeu biasa dilakukan mendekati masa pengajuan, yaitu April 2020. Namun, tak ingin pekerjaan menumpuk, Endang melakukan rapat koordinasi bertahap dengan beberapa OPD. "Dishub dan Dispora untuk awal," ucapnya.
Endang memaparkan, pengajuan anggaran yang diberikan kedua dinas masih mencakup kebutuhan global. Jadi, dirinya meminta perlengkapan berkas bisa dipersiapkan. Sementara yang diajukan Dishub, yaitu pembangunan LPJU dan traffic light. "Kalau nilainya saya lupa," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Prasarana Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda membenarkan adanya pengajuan pembangunan LPJU dan perawatan traffic light di beberapa ruang jalan. Sementara anggaran yang diberikan Rp 6 miliar.
Dia menambahkan, pengajuan pembangunan LPJU dilakukan sejak 2018 dengan nominal lebih besar yaitu Rp 16 miliar. Namun, yang disetujui hanya Rp 3 miliar. Sementara titik yang akan dibangun LPJU, yaitu Jalan HAMM Rifaddin dan Jalan Pangeran Suryanata. "Untuk traffic light-nya di simpang Lembuswana dan Suryanata," tuturnya.
Namun, Endang tak dapat menjamin anggaran yang diajukan tetap sama. Pihaknya akan melakukan peninjauan dan pengecekan untuk menghitung besar anggaran dan jumlah item yang akan dibangun. "Saat ini kami juga tengah pemantauan lokasi," tutupnya. (*/eza/kri/k16)