Dilaporkan Tertusuk Sampai Usus, Wiranto Sudah Minta Rapat

- Sabtu, 12 Oktober 2019 | 13:29 WIB

JAKARTA - Kondisi kesehatan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto pasca penikaman oleh terduga teroris di Banten membaik. Operasi yang dilaksanakan tim dokter Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, berjalan lancar.

 Hal itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo usai kembali menyempatkan diri menjenguknya, Jumat (11/10) siang. Saat bertemu, Jokowi menyebut Wiranto sudah bisa berbicara. Dalam pembicaraannya dengan Presiden, mantan Pangab itu bahkan sempat berseloroh ingin ikut rapat.

 "Tadi bisa berkomunikasi, sudah berbicara dengan saya tadi, 'Pak saya ingin segera pulang ikut ratas lagi'," ujar Jokowi menirukan suara Wiranto. Mantan Walikota Solo itu optimistis, mantan Ketua Umum Hanura itu bisa segera pulih. 

Kondisi Wiranto ini juga dibenarkan oleh sejumlah tokoh dan pejabat yang datang menjenguk, kemarin. Diantaranya, Politikus Partai Berkarya Tedjo Edhy Purdjiatno, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarto Danusubroto, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. 

 Ditemui usai menjenguk Wiranto, Tedjo menuturkan, bahwa kondisi Wiranto sudah berangsur membaik. Keduanya bahkan sempat berbincang. Kendati begitu, Wiranto masih butuh waktu untuk pemulihan. "Saya tanya dokter, kondisinya normal," ujar Mantan Menko Polhukam tersebut. 

 Tedjo pun sempat mendapat penjelasan soal luka Wiranto. Dari paparan dokter, ada dua bekas luka di perut mantan Panglima TNI periode 1998-1999 itu.  

"Ini dari dokter ya. Dan sudah dikeluarkan pendarahan di dalamnya. Tinggal menunggu pulih kembali," ungkap Tedjo. 

Dari info internal yang diperoleh Jawa Pos, pendarahan yang dialami Wiranto memang cukup parah. Ia mengalami pendarahan dalam sebanyak 3,5 liter, padahal tubuh normal memerlukan 5 liter darah.

 Senada, Prabowo pun mengemukakan hal yang sama soal kondisi terkini sang Menko Polhukam. "Alhamdulillah kondisi stabil.

Mudah-mudahan cepet membaik, kita doakan semuanya," tuturnya usai menjenguk Wiranto Jumat malam.  

Meski tak bisa ngobrol langsung dengan Wiranto, ia sempat bertemu dengan istri Wiranto Rugaiya Usman Wiranto dan sembilan dokter senior di ruang ICU tempat Wiranto dirawat. Dari penjelasan tim dokter, diketahui jika penusukan menyebabkan usus Wiranto luka. Sehingga, terpaksa harus dipotong dan disambung kembali melalui tindakan operasi. Bahkan ngerinya, info dari sumber Jawa Pos yang tak ingin disebutkan namanya, pemotongan dilakukan sepanjang 30 cm.  

"Iya (ususnya luka, red). Itu penjelasan yang saya terima dari para dokter," jelas Prabowo.  

Melihat kondisi ini, Prabowo menampik adanya isu rekayasa dalam insiden penusukan tersebut. "Saya tidak melihat itu," tegasnya. 

 Ia pun turut mengutuk keras aksi radikalisme yang terjadi. Menurutnya, perbedaan pendapat sah-sah saja. Kalaupun harus sampai pukul-pukul meja di dalam ruangan juga tak masalah. Tapi, tidak boleh ada penyelesaian dengan kekerasan. Hal itu harus dicegah dan tak boleh ada di Indonesia.  

"Saya kira kita harus bersatu, para pemimpin, semua sektor semua bidang. Terutama pemimpin agama harus berani mendidik untuk menghindari tindakan seperti ini," ujarnya. 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X