JAKARTA – Di penghujung masa tugasnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) masih menjalani serangkaian kegiatan. Diantaranya meresmikan gedung pusat dakwah Hidayatullah dan Masjid Baitul Karim di Jakarta kemarin (11/10). Pada kesemaptan ini, dia berpesan supaya isi atau pesan dakwah harus mendamaikan.
JK menyinggung soal kerusuhan yang beberapa waktu lalu pecah di Wamena. ’’Tentu kita solider untuk menjaga perdamaian di sana,’’ katanya. Dia menuturkan masyarakat Indonesia butuh perdamaian. Untuk itu dia berpesan supaya dakwah yang disampaikan ke umat harus memiliki pesan-pesan perdamaian.
’’Dakwah di samping memberikan kita dorongan keimanan yang tinggi, juga kedamaian. Dakwah yang memberikan harapan,’’ jelasnya. JK menuturkan ketika melihat kondisi umat Islam di luar negeri sedih. Misalnya di Turki yang melakukan pengeboman ke Suriah. Kemudian Arab Saudi mengebom Yaman. Lalu Iran juga sempat diblokade. Kondisi di Libia dan Afghanistan yang saat ini sudah habis-habisan. Dia tidak ingin kondisi di negara-negara Islam tersebut terjadi di Indonesia.
Dia juga mengatakan salah satu kekurangan umat saat ini adalah di aspek ekonomi. Untuk itu JK berpesan supaya dakwa tidak sebatas mengajak orang untuk rajin ke masjid. Tetapi juga membuat umat rajin ke pasar. Rajin berdagang. Sehingga tercapai keseimbangan.
Lebih khusus JK berpesan kepada jajaran Hidayatullah, serta ormas Islam lainnya seperti NU dan Muhammadiyah, untuk terus mengembangkan dakwah. Dia menegaskan materi dakwah tidak sakdar supaya umat rajin salat dan puasa. Tetapi juga rajin untuk membayar zakat. Menurutnya ormas Islam harus terus berkiprah untuk memajukan masyarakat. Baik itu kemajuan keimanan atau agama, ekonomi, serta kemajuan moralnya. (wan)
