Karena fokus mengamankan pelaku, Dariyanto sampai tak tahu bahwa Wiranto tersungkur dan dia sendiri ditusuk. Dengan berlumuran darah, dia harus berjalan 500 meter ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan bantuan.
KEN SUPRIYONO, Serang, Jawa Pos
SETELAH bajunya terbuka, diperlihatkannya lima luka pada bagian tubuh. Tersebar di lengan tangan kanan, bahu, dada, dan punggung. ”Itu yang paling parah,” kata Dariyanto sembari menunjuk luka di bagian punggung.
Kepala Bidang Humas Polda Banten Kombespol Edy Sumardi yang membesuknya memperhatikan luka yang ditunjukkan Dariyanto. ”Empat senti itu (panjangnya),” lanjut Dariyanto kepada Radar Banten.
Dariyanto yang juga Kapolsek Menes itu merupakan korban penusukan berbarengan dengan insiden serupa yang menimpa Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto. Pada Kamis siang lalu di Alun-Alun Menes, Pandeglang, Banten, itu (10/10), polisi berpangkat kompol tersebut ditusuk Fitri Andriana dari belakang. Persisnya saat mengamankan Wiranto yang diserang Syahrial Alamsyah, suami Fitri.
Setelah mendapat pertolongan pertama di Puskesmas Menes, Dariyanto dirujuk ke RS Sariasih, Kota Serang, Banten. Tiba pukul 17.54, Dariyanto mendapat perawatan di bangsal 0418.
Hingga kemarin, dia masih mendapat perawatan dan asupan infus dari petugas medis. Dijaga ketat aparat kepolisian, tidak semua orang bisa masuk ke ruang perawatan tersebut.
Radar Banten yang menunggu sejak pukul 10.45 baru bisa masuk ruangan setelah Kombespol Edy Sumardi menjenguk pukul 13.45 WIB. Edy sekaligus mewakili Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir.
Di ruang perawatan, Dariyanto sudah mulai terlihat membaik.
Dia sudah bisa duduk dan berkomunikasi dengan lancar. Kepada atasannya yang membesuk itu, Dariyanto juga lancar menceritakan kronologi peristiwa yang membuatnya harus berbaring di bangsal perawatan.
Kejadian bermula saat Dariyanto dan petugas keamanan lain menyambut Wiranto. Pukul 11.50 Wiranto dan rombongan baru tiba dari Kampus Universitas Mathlaul Anwar, Pandeglang.
Mereka mengawal mantan panglima TNI yang hendak menaiki helikopter di Alun-Alun Menes untuk terbang kembali ke Jakarta. Tapi, baru saja Wiranto turun dari mobil dan bersalaman, seketika Alam –sapaan akrab Syahrial Alamsyah– menerobos dan melakukan penusukan.
Kejadian yang begitu cepat mengagetkan orang-orang yang berada di lokasi. ”Posisi saya berhadapan dengan Pak Wiranto, dengan celah yang dikit dia (Abu Rara, Red) masuk,” kata Dariyanto.