Diskes Bantah Stunting Naik 200 Persen

- Jumat, 11 Oktober 2019 | 11:56 WIB

SENDAWAR - Angka tertinggi balita yang terindikasi stunting di Kutai Barat (Kubar) terdapat di Kecamatan Barong Tongkok. Pasalnya, jumlah penduduknya banyak. Terkadang warga dari kecamatan lain juga ke posyandu di Barong Tongkok.

Hal tersebut menyebabkan indikasi stunting bertambah ketika dilakukan pemantauan pertumbuhan balita di lapangan. Disinggung soal isu jumlah stunting meningkat 200 persen, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kubar Rita Sinaga meluruskan bahwa hanya salah input data.

"Itu tidak benar. Sudah dikonfirmasi kepada media yang memberitakan untuk revisi, malah tidak direspons," kata Rita.

Berdasar Pemantauan Status Gizi (PSG) yang dilakukan Kementerian Kesehatan melalui Diskes Kaltim 2017, ada 31,5 persen atau 19.110 balita stunting di Kubar. Estimasinya mencapai 6.020 mengalami stunting.

“2018 lalu, tidak ada pemantauan status gizi dan hasil survei riset kesehatan dasar, sehingga persentase stunting tidak dapat diketahui," jelasnya.

Namun, berdasar pemantauan pertumbuhan oleh petugas gizi di puskesmas Kubar, pada Agustus 2018 dan Februari 2019 diperoleh 1.044 balita mengalami stunting dari 19.200 balita di Kubar.

Jika dipersentasekan ada 5,44 persen balita yang ditemukan stunting pada 2018 dan awal 2019. Ditambahkannya, penanganan stunting di Kubar dilakukan melalui intervensi spesifik seperti pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil kurang energi kronik (KEK), suplementasi besi folat, dan ANC berkualitas.

Termasuk intervensi sensitif, seperti penyediaan air bersih, sanitasi, ketahanan pangan dan gizi, serta keluarga berencana. Upaya Diskes adalah melakukan  penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya kesehatan. Terutama, balita dan ibu hamil supaya asupan makanannya diperhatikan.

“Sebab, jika dia mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang, akan terpenuhi kebutuhannya dan anak balita tumbuh dan berkembang dengan optimal,” ucapnya.

Diketahui, stunting adalah masalah gagal tumbuh pada anak yang berlangsung lama, kronis. Jadi, bukan hanya beberapa waktu lalu menjadi stunting. Namun, mulai proses ibu hamil, melahirkan bayi sampai dua tahun yang disebut 1.000 hari pertama kehidupan.

“Itulah sasaran utama kami di samping anak remaja putri. Sebab, itu adalah titik awal stunting,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Kubar FX Yapan mengungkapkan, pemerintah melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait terus bersinergi menangani stunting. “Sekadar klarifikasi saja. Judul berita yang heboh soal stunting naik 200 persen, itu tidak benar. Hanya disinformasi saja," tandas Yapan. (rud/kri/k16)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X