Menyongsong Pilkades Serentak di Kukar, Bangun Partisipasi Masyarakat

- Jumat, 11 Oktober 2019 | 11:55 WIB

Sebanyak 108 desa di Kukar akan menyelenggarakan pilkades serentak pada 16 Oktober. Bayang-bayang kecurangan patut diwaspadai.

 

TENGGARONG - Akademisi bidang hukum asal Unmul Samarinda Herdiansyah Hamzah berpendapat, penyelenggaraan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak masih dibayangi kekhawatiran terjadinya praktik politik uang. Dengan demikian, pemerintah patut melakukan terobosan sebagai langkah antisipasi.

Berbeda dengan pemilihan kepala daerah atau legislatif yang memiliki perangkat penyelenggara yang lebih matang, pilkades, kata dia, masih lemah. Salah satu cara melakukan antisipasi, yaitu mendorong partisipasi masyarakat agar lebih peduli.

“Pemerintah perlu membangun sistem pelayanan pengaduan untuk menjadi corong masyarakat saat ingin mengadu. Ini sebagai bentuk upaya melakukan pengawasan,” ujar pria yang akrab disapa Castro itu.

Meningkatkan partisipasi pengawasan dari masyarakat akan menjadi solusi di tengah lemahnya pengawasan penyelenggaraan pilkades. Dalam sistem tersebut, kata dia, perlu ada jaminan bahwa keamanan pengadu bisa terjaga. Selain itu, identitas pengadu tidak dibeberkan ke publik.

“Selama ini, salah satu kekhawatiran masyarakat adalah ada intimidasi setelah pengaduan dilakukan. Jadi, pemerintah beserta aparat penegak hukum patut terlibat untuk mendukung partisipasi pengawasan dari masyarakat,” tambahnya.

Terobosan lain yang mungkin bisa dilakukan adalah, memberikan reward kepada masyarakat yang aktif melakukan pengaduan atau menyampaikan informasi atas dugaan praktik politik uang atau kecurangan lain dalam proses pilkades.

“Harus ada upaya untuk merangsang masyarakat agar bisa lebih aktif. Reward juga bisa menjadi salah satu yang memotivasinya. Budaya pengawasan dari masyarakat ini perlu dibangun,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Kukar Edi Damansyah menaruh harapan agar partisipasi pemilih terus meningkat dan mencapai lebih dari 80 persen. Dengan demikian, kata Edi, kepedulian masyarakat untuk mengawal pemerintahan di tingkat desa lebih tumbuh.

Proses simulasi pengamanan pilkades dilakukan pada Kamis (10/10) di halaman parkir Stadion Rondong Demang, Kecamatan Tenggarong. Ratusan personel gabungan disiagakan dari unsur Polri, TNI, hingga Satpol PP. (qi/kri/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X