Joker si Penderita Sakit Jiwa

- Jumat, 11 Oktober 2019 | 11:37 WIB

Oleh: Bambang Iswanto

Dosen IAIN Samarinda

SEPULUH Oktober adalah Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. Entah kebetulan atau disengaja, pada waktu yang hampir bersamaan, film Joker ditayangkan di seluruh dunia. Film tersebut bercerita banyak tentang tokoh utama sebagai penderita sakit jiwa, yaitu Arthur Fleck.

Arthur berprofesi sebagai Joker (pelawak). Profesi itu dijadikan sebagai judul film yang sedang box office di dunia. Apakah film ini membawa pesan terkait dengan pentingnya kesehatan jiwa, seperti makna peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, atau sebuah kebetulan. Mungkin, produsernya yang lebih tahu.

Film itu mengisahkan tentang kehidupan kelam Arthur Fleck yang memiliki gangguan jiwa. Dalam kondisi menderita gangguan kejiwaan tersebut, Arthur mendapat perlakuan yang tidak adil dari orang-orang di sekitarnya.

Profesinya sebagai badut pelawak dianggap sebelah mata dan dilecehkan oleh remaja-remaja iseng yang menjadikannya bahan olok-olokan. Hingga memukulinya sampai babak belur.

Orang-orang terdekatnya juga menganggap lawakan yang dibawakannya tidak lucu sehingga susah mendapatkan job melawak untuk mencukupi kebutuhan ekonominya yang memang sudah miskin. Serta harus menopang kehidupan dirinya dan ibunya sekaligus.

Dalam kondisi lemah ekonomi dan menderita sakit jiwa, Joker harus mengobati diri agar tidak bertambah gila. Pengobatannya bergantung pemberian pemerintah. Celakanya, pemerintah harus menghentikan kebijakan bantuan pengobatan karena kekurangan anggaran.

Pada saat sakit jiwa yang memuncak, di kereta dia bertemu tiga pemuda yang mengganggu seorang perempuan. Juga mengejek serta menghina kegilaan yang dideritanya, yang berujung dengan dibunuhnya ketiga pemuda tersebut dengan pistol pemberian pelawak lain.

Tumpukan-tumpukan masalah menjadikan si Joker semakin sakit jiwa. Diperburuk lagi oleh kenyataan bahwa dirinya dibohongi oleh perempuan yang selama ini dianggapnya ibu kandung. Ternyata, dia hanya anak adopsi yang selama masa kecil diperlakukan kejam oleh pacar ibu adopsinya. Akhirnya, ibu yang mengadopsinya pun dihabisi ketika sedang dirawat di rumah sakit.

Tidak sampai di situ. Teman badut pelawak yang memberikan pistol juga dihabisi karena dianggap jahat terhadap dirinya. Demikian pula, seorang pembawa acara talk show komedi terkenal bernama Murray dibunuh ketika mengundangnya pada acara siaran langsung dengan dirinya sebagai bintang tamu.

Pembawa acara terkenal tersebut dibunuh karena dianggap melakukan pelecehan dan ingin menghina dirinya di hadapan pemirsa acara televisi yang sedang hits.

Sakit jiwanya sang Joker terlihat jelas setelah pembunuhan yang dilakukannya. Semua diakhiri dengan tertawa lama dan sebagian disertai dengan menari-nari. Terlihat tiada penyesalan dan seakan membunuh merupakan sebuah kesenangan yang layak ditertawakan.

Itulah penyakit jiwa sebenarnya yang diderita oleh Arthur Fleck, si Joker badut pelawak. Dia tertawa bukan hanya untuk hal yang lucu, Joker tertawa tanpa terkontrol saat merasa tertekan dan sedih. Dianggap tidak lucu, disalahkan atas perbuatan yang tidak dilakukan, dan dilecehkan karena gila.

Meski dia sudah mencoba memberi tahu kepada orang lain dengan catatan kartu yang selalu dibawa, bahwa dirinya tertawa saat yang tidak tepat karena menderita sakit jiwa akibat saraf yang terganggu. Dia bahkan tertawa pada saat dia dihajar babak belur.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X