Sosok ayah menjadi hal yang paling menakutkan untuk Melati (16), nama disamarkan. Ayah yang seharusnya jadi pelindung, malah tega menggagahinya sejak usia masih 11 tahun atau lima tahun lamanya. Tak tahan, Melati nekat mengadukan perbuatan ayahnya ke Polres Samarinda Seberang, Rabu (2/10) lalu.
Bukan hanya sekali, sejak Melati menginjak usia 11, sang Ayah selalu melampiaskan nafsu birahinya. "Korban selalu diancam, jika tak melayani pelaku tidak akan membiayai kehidupannya," ujar Kapolsek Samarinda Seberang Kompol Suko Widodo.
Perwira melati satu itu juga menjelaskan, HY memang sempat tidak mengakui Melati adalah anak kandungnya. Lantaran, saat istrinya hamil, dia sedang melaut untuk bekerja. Kendati tak mengakui sebagai anak, Melati secara resmi merupakan bagian dari keluarga yang tercatat dalam administrasi dan telah tinggal bersama sejak bayi. "Secara kasatmata dia (Melati) anaknya, satu rumah dengan pelaku dan ibunya kok," tambah Suko Widodo.
Melati sebenarnya sempat meluapkan keluh kesahnya kepada sang ibu. Sayang, ibunya tidak merespons lantaran berpikir tak mungkin sang ayah tega berbuat seperti itu kepada anaknya.
"Perbuatan tak senonoh itu berawal di kamar Melati," ungkap HY kepada petugas. Terakhir, HY melakukan di salah satu perusahaan sekitar Samarinda Seberang. Tempatnya bekerja. Perbuatan tidak terpuji itu, diungkapkan pelaku lantaran mendapatkan bisikan di luar kemampuannya.
"Karena Melati ini sudah besar, ada kekuatan untuk ngomong dan berontak, lapor lah dia," terang perwira melati satu itu. Saat hendak digiring ke Polsek, HY sempat mengelak. Setelah diuraikan secara bertahap oleh petugas, barulah HY mengaku.
Saat ditemui di Polsek Samarinda Seberang, HY hanya bisa menangis tertunduk. "Saya khilaf Pak, tolong Pak," tuturnya sambil menangis di depan Kompol Suko Widodo. Pihak kepolisian masih mengamati kondisi korban. (*/dad/*/ain/dns/k8)