SENDAWAR - Suasana duka menyelimuti kediaman Sukartini (56), warga RT 06, Kampung Sri Mulyo, Kecamatan Sekolaq Darat, Kutai Barat (Kubar). Perempuan yang akrab disapa Tini itu tewas sebagai korban kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di jalan poros Sekolaq Darat-Melak.
Tepatnya, di dekat pertigaan ke puskesmas, Kampung Sekolaq Darat, Kecamatan Sekolaq Darat, Rabu (9/10) sekitar pukul 05.50 Wita. Setelah motor Honda Vario biru yang dikendarai korban bertabrakan dengan bus angkutan karyawan perusahaan tambang.
Korban pagi itu bermaksud turun kerja ke toko sayur Bagas, RT 3 Kampung Sumber Sari, Kecamatan Barong Tongkok. Di sini korban mendapat upah Rp 2 juta per bulan. Jaraknya sekitar 15 kilometer dari kediamannya.
Biasanya, siang hingga sore, korban melanjutkan pekerjaan sebagai asisten rumah tangga di rumah Rahel Sulistiawati, Kampung Sumber Sari, Kecamatan Barong Tongkok.
Istri Suparjo (59) tersebut meninggalkan empat anak. Yakni, Nanang Fauzan (34), Wawan Setiawan (29), Tia Nur Setiana (24), dan Nur Kolis (14). Kepada media ini, Nanang Fauzan meminta pihak pelaku menepati janji untuk memberikan santunan.
Atas kejadian ini, dia mengungkapkan, tidak ada firasat sebelum ditinggal ibunda tercintanya. "Saya harap pihak bersangkutan (pelaku) dapat memenuhi janji. Sebab, ibu dan bapak, masih punya tanggungan menyekolahkan adik bungsu saya (Nur Kolis)," sebut Nanang, tanpa memerincikan besaran tanggungan dimaksud.
Suparjo, pekerja jual beli kendaraan bekas menceritakan, sebelum berangkat kerja, istrinya sempat membuatkan hidangan untuk sarapan pagi dan mencuci pakaian. Meski tak sadar, dirinya pun mendapat pesan khusus dari sang istri sebelum meninggal.
"Pak, nanti kalau ibu (korban) dapat arisan Rp 1,2 juta, uangnya disimpan ya, dibelikan handphone untuk Kolis. Soalnya takut, ibu tidak sempat ambil uangnya nanti," kata Suparjo menirukan ucapan mendiang istrinya seusai prosesi pemakaman di Kampung Sri Mulyo.
Rahel Sulistiawati (39) majikan korban mengaku turut berduka. Tini baru 10 hari bekerja sebagai asisten rumah tangga. Korban sangat rajin dalam melakukan pekerjaan dan ramah.
"Beberapa hari ini tidak ada sikap aneh dari Bu Tini. Kalau gajinya, karena baru rencana, saya akan kasih Rp 1 juta Mas, karena baru 10 hari ikut kerja di rumah," tandas Rahel Sulistiawati.
Terpisah, Kasat Lantas Polres Kubar Iptu Edo Damara Yudha saat dikonfirmasi belum bisa memberikan keterangan terhadap kasus lakalantas ini. Sebab, masih mengumpulkan beberapa bukti. (rud/kri/k16)