Mengais Sisa Kejayaan di Suzuka

- Kamis, 10 Oktober 2019 | 12:05 WIB

SUZUKA - Sebastian Vettel punya sejarah bagus ketika tampil di Sirkuit Suzuka, Jepang. Tercatat empat kali dia memenangi balapan di GP Jepang saat masih bersama Red Bull. Yakni pada musim 2009, 2010, 2012-2013. Ketika itu, tim-tim masih menggunakan mesin V8 yang membuat Red Bull begitu dominan di musim 2010-2013.  

Namun, ketika mesin hybrid diperkenalkan pada 2014, Vettel tampak kesulitan untuk mencari kemenangan di Suzuka. Di era mesin hybrid, baru dua kali Vettel naik podium di Jepang. Itupun hanya bertengger di podium ketiga pada 2014 dan 2015. Selebihnya dia finis di luar tiga besar.

Saat ini, angin segar kembali dirasakan Vettel. Setelah memecahkan telur kemenangan di Sirkuit Jalanan Marina Bay GP Singapura, pembalap Jerman itu diharapkan bisa kembali menemukan performa terbaiknya di Suzuka. Meskipun di race sebelumnya di GP Rusia dia gagal finis setelah mengalami masalah mesin.

Sikap optimistis juga dimunculkan manajemen Ferrari. "Level performa kami sangat bagus di Sochi, kami meraih empat pole position beruntun. Tetapi kami tahu untuk bisa tampil terdepan di Jepang, setiap aspek dari pekerjaan kami harus sempurna," kata Team Principal Ferrari Mattia Binotto sebagaimana dikutip Daily Mail.

Pendekatan yang sama kembali dijalankan Ferrari lewat dua pembalap mereka, Vettel dan Charles Leclerc. Keduanya diakui Binotto menganggumi layout Sirkuit Suzuka. Delapan belas tikungan yang ada di sana akan memberikan tantangan buat mereka.

Dari 12 sirkuit yang menjadi venue balapan musim ini, Vettel dengan sangat yakin memilih Suzuka sebagai favoritnya. "Suzuka adalah satu-satunya sirkuit yang menggambarkan layout angka delapan, itu mengingatkan saya pada jenis lintasan yang kami mainkan saat masih kecil," terang Vettel.

Kemenangan di Singapura menjadi modal krusial buat pembalap Jerman tersebut. Khususnya untuk mencoba mengatasi rekan setimnya, Charles Leclerc. Selain itu juga untuk menghadang pembalap Mercedes Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas.

"Hal yang membuat GP Jepang spesial adalah para penggemar; mereka luar biasa!," sebut pembalap 32 tahun tersebut. Sementara itu, menjelang latihan bebas besok, topan Hagibis yang diprediksi tiba akhir pekan ini bisa mengganggu jalannya balapan di Suzuka. Menurut laporan cuaca, kecepatan angin bisa mencapai 160,9 kilometer per jam di pusatnya. Selain itu hempasannya diperkirakan bisa mencapai 225,3 kilometer per jam. (nap)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kempo Kaltim Targetkan Persiapan Khusus

Sabtu, 16 Maret 2024 | 14:10 WIB

Insiden Flash Kandaskan Langkah Jorji

Sabtu, 16 Maret 2024 | 13:10 WIB

Layar Kaltim Masih Fokus di Darat

Jumat, 15 Maret 2024 | 15:15 WIB

Squash Tiadakan Latihan Pagi

Kamis, 14 Maret 2024 | 12:15 WIB

Disdikbud Terbitkan Dispensasi Atlet

Kamis, 14 Maret 2024 | 10:21 WIB

Bola Tangan Kaltim Evaluasi dengan Rekaman Video

Rabu, 13 Maret 2024 | 13:30 WIB

Siswa Berau Raih Medali Emas di Malaysia

Rabu, 13 Maret 2024 | 11:50 WIB
X