TEHRAN– Suporter sepak bola putri di Iran akhirnya mendapatkan kesetaraan hak dengan suporter putra. Untuk pertama kalinya dalam empat dekade terakhir kaum hawa bisa mendukung langsung timnya di bangku-bangku stadion.
Pada matchday ketiga grup C putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia antara Iran versus Kamboja malam ini (10/10) di Azadi Stadium, sebanyak 3.500 tiket untuk suporter putri telah disediakan dan sudah ludes sejak kemarin (9/10).
Seperti diberitakan The Guardian hanya butuh sekitar satu jam untuk meludeskan kuota tiket bagi suporter putri tersebut. Melihat animo yang besar ada kemungkinan tiket untuk suporter putri ditambah.
Jurnalis Iran Raha Poorbakhsh berkata kepada AFP masih belum mempercayai hal ini terjadi. Meninggalnya suporter putri Iran Sahar Khodayari bulan lalu jadi pemicunya. Khodayari membakar diri karena menghindari hukuman enam bulan penjara. Khodayari kedapatan menyelinap dan berpakaian laki-laki ke stadion pada Maret lalu untuk mendukung tim idolanya, Esteghlal.
"Setelah bertahun-tahun bekerja di dunia jurnalis, menonton segala hal hanya di depan televisi, akhirnya saya bisa mempunyai pengalaman secara langsung," kata Poorbakhsh. Sebanyak 3.500 suporter putri ini akan diletakkan di satu bagian stadion dan dipisahkan dengan suporter putra. Demi menjaga keamanan, mereka akan dikawal 150 polisi putri selama di stadion.
Sejak bulan lalu, FIFA mendesak Federasi Sepak Bola Iran (FFIRI) dan Kementerian Olahraga Iran membuka portal stadion untuk suporter putri. Meski alot karena terganjal larangan agama di Iran upaya itu akhirnya berhasil. (dra)