Kembali Disanksi AS, Tiongkok Langsung Berang..!!

- Rabu, 9 Oktober 2019 | 12:23 WIB

BEIJING– Pemerintah Tiongkok kembali naik pitam setelah mendengar keputusan terbaru AS. Senin lalu (7/10), Kementerian Perdagangan AS memasukkan 28 organisasi Tiongkok ke daftar hitam. Mereka dilarang berdagang dengan entitas-entitas tersebut karena diduga terlibat dengan penindasan kaum Uighur di Provinsi Xinjiang.

Dalam pernyataan resmi, kementerian menyatakan bahwa puluhan entitas itu terlibat dalam penindasan, penahanan masal, dan pengawasan ketat terhadap kaum muslim minoritas. Di antara daftar tersebut, terdapat Biro Keamanan Publik  Xinjiang dan 19 lembaga pemerintah lainnya.

Sisanya merupakan badan usaha yang bergerak di bidang teknologi pengawasan. Salah satu raksasa yang yterdampak adalah Hikvision. Perusahaan tersebut merupakan salah satu pemain global di bidang kamera keamanan dan teknologi pengenalan wajah.

''Pemerintah AS dan Kementerian Perdagangan tak akan menoleransi penindasan brutal terhadap etnis minoritas di dalam Tiongkok,'' ujar Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross seperti dilansir New York Times.

Tiongkok langsung berang. Hikvision mengatakan bahwa keputusan tersebut tidak didasarkan dengan fakta. Mereka pun meminta agar keputusan tersebut segera direevaluasi.

Pemerintahan Xi Jinping ikut angkat bicara. Jubir Kementerian Luar Negeri Tiongkok Geng Shuang mengatakan Uighur hanyalah alasan bagi AS untuk memberikan sanksi. Tujuan sebenarnya dari Gedung Putih, lanjut Geng, adalah menghancurkan ekonomi Tiongkok.

'Tidak ada isu HAM seperti tang diklaim AS. 'Mereka selalu menggunakan banyak alasan untuk mencampuri urusan dalam negeri,'' ungkapnya kepada Agence France-Presse.

Di luar apakah AS punya maksud tersembunyi, langkah ini jelas bakal menghalangi kemajuan teknologi Tiongkok. Sebelum ini, Huawei juga sudah di-blacklist oleh AS. Hal itu menyebabkan mereka kesulitan mendapatkan teknologi AS seperti sistem operasi Android atau perangkat lainnya.

Keputusan tersebut juga pasti mengubah alur negosiasi kesepakatan perdagangan. Gedung Putih sudah mengumumkan bahwa perundingan dagang bakal dilakukan Kamis (10/10). Uturan Tiongkok Liu He bakal bertemu Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin. (bil)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X