Abdul Kadir Tappa: Anggaran Pendidikan Idealnya di Atas 20 Persen

- Selasa, 8 Oktober 2019 | 11:15 WIB

 

SAMARINDA - Menjadi ibu kota negara (IKN) membuat Kaltim akan menjadi destinasi utama para pencari kerja. Jutaan orang dari berbagai provinsi Tanah Air diprediksi akan menambah jumlah penduduk Kaltim yang saat ini sebanyak kurang lebih 3,62 juta jiwa.

Bahkan, menurut Bappenas, estimasi awal jumlah penduduk yang akan bermigrasi ke Kaltim sebesar 1,5 juta jiwa. Jumlah tersebut akan bertambah hingga tiga kali lipat dalam kurun waktu beberapa tahun awal.

Sejumlah persoalan diprediksi akan timbul seiring tingginya pertumbuhan penduduk secara sporadis, mulai kemacetan, meningkatnya tindak kriminalitas, hingga ketatnya persaingan dunia kerja dan usaha.

Anggota DPRD Kaltim Abdul Kadir Tappa menuturkan, sejatinya dipilihnya Kaltim menjadi IKN adalah keberkahan dan keberuntungan bagi daerah. Pasalnya, kesempatan untuk menciptakan pemerataan pembangunan di seluruh kabupaten/kota akan tercapai.

“Selama ini perbedaan yang cukup jauh antara pembangunan dalam arti luas khususnya infrastruktur antara perkotaan dan pedesaan serta pedalaman menjadikan banyak yang ingin menjadi daerah otonomi baru,” imbuhnya.

Terkait perkiraan migrasi secara sporadis, dikatakan politikus Golkar itu, merupakan pekerjaan rumah antara Pemprov Kaltim dan DPRD Kaltim ke depannya. Salah satunya diperlukan payung hukum yang bersifat mengikat.

“Perlu regulasi, intinya bagaimana SDM lokal bisa berkarya. Kedatangan penduduk tidak bisa dibatasi dan dibendung. Sinergi antara pendatang dan penduduk lokal sama-sama dibutuhkan untuk pembangunan,” sebutnya.

Selain itu, hal yang tidak kalah penting adalah memberikan porsi anggaran yang ideal untuk pendidikan. Contoh, 20 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim bagi pendidikan harus ditingkatkan.

Hal itu dimaksudkan agar pemerintah melalui dinas terkait mampu meningkatkan kualitas pendidikan, baik melalui tenaga pengajar maupun sarana dan prasarana, sehingga mampu menciptakan SDM profesional, andal, dan berdaya saing.

“Dengan anggaran yang proporsional, tentu program peningkatan kemampuan masyarakat lokal bisa maksimal. Terutama ditingkatkan kembali program kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi nasional maupun internasional,” pungkasnya. (kri/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X