Banyaknya bangunan dari kayu membuat api mudah menjalar. Selama empat jam, permukiman di Kelurahan Jenebora, Penajam Paser Utara (PPU) diamuk si jago merah.
PENAJAM - Kebakaran hebat terjadi di permukiman warga di RT 06, Kelurahan Jenebora, Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara (PPU). Dalam waktu lebih dari empat jam, api yang mengamuk menghanguskan puluhan bangunan.
Kasubid Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU Nurlaila menerangkan, api berkobar sejak pukul 01.35 Wita. Pihaknya yang menerima laporan langsung mengerahkan unit pemadam kebakaran ke lokasi.
“Pemadaman dilakukan hingga pukul 06.00 Wita (kemarin). Dan masih dilakukan pendinginan,” ucap Nurlaila.
Dari data BPBD PPU, total ada 35 bangunan yang terdampak kebakaran. Rinciannya, 19 bangunan rusak berat. Terdiri dari 22 KK atau 71 jiwa. Dengan laki-laki 41 jiwa, perempuan 19 jiwa, 10 balita dan 1 ibu hamil. Sementara ada 16 bangunan mengalami kerusakan sedang.
“Warga yang menjadi korban sudah dipindah ke pos pengungsian di GOR Jenebora. BPBD juga telah mendirikan posko lapangan, pos pengungsi, pos logistik, dapur umum, pos keamanan dan pos kesehatan,” bebernya.
Sementara itu, Kapolsek Penajam Iptu Muhlis mengatakan, sejauh ini pihaknya masih melakukan penyelidikan asal api. Namun dari laporan saksi, diduga api pertama kali terlihat dari kamar seorang warga saat itu dihuni dua orang kakak beradik.
“Ibu mereka dirawat karena sakit. Sementara bapaknya di Ambon. Jadi hanya berdua saja di situ. Yang kakak baru duduk di kelas 3 SMP dan adik usia 9 tahun,” ujar Muhlis.
Si adik yang bernama Lulu Amelia menjadi korban. Di mana punggung dan lengan atasnya terbakar hingga harus dilarikan ke rumah sakit untuk memeroleh perawatan. Menurut kapolsek, api mudah menyebar karena kondisi rumah berdempetan. Rata-rata bangunan juga terbuat dari kayu. “Semua kemungkinan masih dalam penyelidikan,” tegas Muhlis. (asp/rdh/k18)