Melihat Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit LDC di Balikpapan dan Lampung

- Senin, 7 Oktober 2019 | 10:27 WIB

Selain di Lampung, pabrik pengolahan minyak sawit milik PT Louis Dreyfus Company (LDC) juga hadir di Balikpapan. Kaltim Post diberi kesempatan bergabung media farm trip LDC, mengunjungi operasional bisnis LDC belum lama ini. Termasuk lahan pertanian kopi hingga program sekolah masa depan.

IBRAHIM, Balikpapan

SEKOLAH masa depan itu berada di SD 004 Pantai Lango, Penajam Paser Utara (PPU), SMA 1 Batu Brak, Lampung Barat dan SD 01 Gambir Jalan Merdeka Timur, Jakarta. Lokasi pabrik LDC Balikpapan memiliki area 20 ribu meter persegi. Berada di Jalan Sungai Temadung, RT 9, Kelurahan Kariangau, Balikpapan Barat.

Untuk menuju lokasi pabrik LDC tak bisa lewat darat. Hanya bisa menggunakan kapal. Perjalanannya kurang lebih 30 menit dari dermaga Kampung Baru, Balikpapan. Sebelum naik kapal, crew LDC mewajibkan mengenakan jaket keselamatan. Termasuk ketika tiba di lokasi. Jaket baru bisa dilepas setelah masuk area pabrik. Tak bisa sembarangan. Ada sejumlah petugas keamanan melakukan pemeriksaan barang bawaan.

“Ini prosedur keamanan dan keselamatan pengunjung,” ucap Plant Manager LDC Balikpapan Erwin Sitinjak, mendampingi Regional Corporate Communication Manager Priscilla Teo. Ada 107 pekerja di sini. 80 persen di antaranya penduduk lokal. Mereka disediakan mes dan tempat ibadah. Kaltim Post menyempatkan salat Jumat bersama karyawan siang itu.

Di pabrik ini, kata Erwin, dilakukan proses pembuatan minyak nabati. Mulai dari minyak sawit mentah. Seluruh operasionalnya dipantau teknologi komputerisasi. Canggih. Operatornya ada 3 orang bergantian. Produksi di pabrik ini minyak kelapa sawit, olein kelapa sawit (minyak goreng), Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) dan stearin (fraksi padat).

Kapasitasnya kurang lebih 1.700 ton per hari proses penyulingan dan fraksinasi 1.500 ton per harinya. “Kami memenuhi kebutuhan ekspor diangkut menggunakan kapal ke Tiongkok, Filipina, Pakistan, Afrika dan Eropa,” tutur Erwin.

Di pabrik ini ada pula perangkat tangki air. Fungsinya mengolah air laut menjadi tawar. “Jadi bisa berguna untuk pabrik dan karyawan. Hasilnya cukup jernih. Ikan saja hidup,” kata Erwin tertawa. Berbeda dengan refinery di Lampung Barat.

LDC mengumumkan peresmian pabrik biodiesel di Indonesia, yang merupakan pabrik pertama milik LDC di Asia dan pabrik LDC kelima di dunia setelah pembangunan pabrik biodiesel di Argentina, Jerman dan Amerika Serikat.

Pabrik biodiesel ini terletak berdekatan dengan kilang sawit terintegrasi milik LDC di Lampung yang telah beroperasi sejak 2014. Dua komplek tersebut lahan seluas 15.000 meter persegi, dengan mempekerjakan lebih dari 100 karyawan.

Kapasitas produksi tahunan pabrik ini mencapai 420.000 ton Palm Methyl Ester (PME) dan 50.000 ton glycerin mentah dengan menggunakan produk sawit dari kilang minyak di sekitar kawasan pabrik dan memanfaatkan teknologi transesterifikasi kelas dunia.

LDC pun memiliki tanggung jawab besar untuk mengurangi dampak lingkungan. “Tidak hanya mengurangi limbah, tapi juga mengawasi operasi kami, mengenali titik efisiensi, dan menjaga keanekaragaman hayati,” terang Presiden Direktur LDC Indonesia, Rubens Marques.

Untuk Refinery Lampung, pihaknya siap memenuhi kebutuhan biodiesel Indonesia dengan kapasitas produksi mencapai 420 ribu ton per tahun. Produksi itu diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan Pertamina dan ekspor pelanggan Internasional.

Plant Manager LDC Lampung, Agustinus Setyo bersama Regional Corporate Communication Manager Priscilla Teo menjelaskan, selain menggenjot produksi, pabriknya terus meningkatkan produk turunan dari crude palm oil (CPO).

Bahkan, jika pemerintah memberlakukan biodiesel B30, pihaknya siap untuk menyediakan. “Kamis siap. Selama ini kami menyuplai B20,” jawabnya. Lokasi Refinery berada di Jalan Soekarno-Hatta, Way Lunik, Panjang, Bandar Lampung. Luasnya 1,6 hektare, ada pula dermaga 11 hektare dan area penyimpanan bulking 2 hektare.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X