BALIKPAPAN – Sebagian jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) rencananya dioperasikan akhir bulan ini. Progres pengerjaan seksi 2, seksi 3, dan seksi 4 sudah mencapai 99 persen. Ketiga seksi tersebut merupakan bagian yang dikerjakan PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda.
Pengoperasian Tol Balsam diharapkan berdampak pada perekonomian di Kaltim. Apalagi sebagai penunjang transportasi antardaerah. Sudah seharusnya berdampak kepada perekonomian yang lebih baik. Hal itu disampaikan pengamat ekonomi dari Unmul, Aji Sofyan Effendi.
Dia mengatakan, pengoperasian Tol Balsam berdampak pada berbagai sektor. Pasalnya, distribusi barang, arus barang, jasa, dan manusia akan semakin cepat. “Kalau melintasi jalan poros Balikpapan-Samarinda memerlukan durasi waktu yang cukup panjang. Bahkan, mencapai tiga jam perjalanan,” sebutnya.
Dengan memanfaatkan Tol Balsam, waktu tempuh kurang lebih satu jam. Sehingga, terjadi efisiensi waktu hingga dua jam. Dalam perspektif produksi barang, kata dia, hampir 40 persen harga pokok ditentukan oleh durasi waktu distribusi. Nah, jalan tol bagian daripada komponen pembiayaan transportasi dan distribusi.
Singkatnya waktu perjalanan, kata dia, arus perputaran barang bisa menjadi dua kali lipat atau tiga kali lipat. Apalagi, prinsip dalam bisnis adalah efisiensi waktu sangat tinggi. Ini akan berpengaruh pada ekonomic order quantity.
“Jadi, barang tidak akan mengendap diperjalanan. Apalagi di sektor produksi barang terutama yang berkaitan dengan perkebunan mudah busuk. Dibukanya tol Sambal tentu membuat pengiriman lebih cepat,” paparnya.
Lebih jauh dijelaskan, harga pokok produksi juga menjadi lebih murah. Harga jual barang juga lebih murah. Tapi, profitabilitas-nya tetap tinggi. Begitu harga barang murah, maka daya beli masyarakat akan semakin tinggi. “Itu jika dipandang dari sisi ekonomi mikro,” jelas dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unmul itu.
Sedangkan, berdasarkan ekonomi makro, kumpulan dari aktivitas mikro akan melahirkan sebuah pertumbuhan di bidang produk domestik regional bruto (PDRB). PDRB transportasi akan memengaruhi pertanian dan perkebunan. Sebab, yang akan menggunakan jalan tol pasti kebanyakan aspek usaha.
Hal tersebut akan membuat peningkatan terhadap PDRB Kaltim. Khususnya di wilayah Samarinda dan Balikpapan. “Jadi, pengaruhnya sangat luar biasa. Pengusaha tidak perlu takut kehabisan stok karena pengiriman lebih cepat,” tandasnya. (dq/kri)