Wujud aplikasi keadilan sosial dalam butir Pancasila, tidak hanya dalam pemerataan pembangunan infrastruktur, tapi juga kultur budaya dan kearifan lokal. Menjunjung tinggi rasa kebinekaan.
MUHAMMAD RIFQI, Tenggarong
INFRASTRUKTUR jalan menuju Kecamatan Tabang, daerah terujung Kutai Kartanegara, sudah mulus. Membuat Pemkab Kukar yakin penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-41 di Kecamatan Tabang juga semulus jalan saat ini. Dulunya jarak tempuh hitungan hari, kini hanya hitungan jam.
Komunikasi antara pemkab dan warga Tabang serta tokoh masyarakat juga lebih mudah. Kunjungan pejabat teras itu bukan lagi hal yang tabu. Meski mayoritas masyarakat beragama non-muslim, ternyata tidak berpengaruh dengan kesulitan penyelenggaraan.
Warga justru bersukacita. Kegiatan tersebut menjadi kebanggaan sekaligus simbol kebinekaan di Kukar. Disampaikan Ketua Umum Dewan Adat Dayak Kaltim Edi Gunawan Areg Lung saat ditemui Kaltim Post di Tabang. Sekitar 70 persen beragama non-muslim, masyarakat justru bangga atas kepercayaan penyelenggaraan acara tersebut.
Pemerintah, menurut dia, ingin menunjukkan masyarakat Tabang sangat cinta damai. “Apalagi peringatan Hari Kesaktian Pancasila juga digelar di Tabang. Sangat luar biasa sekali bagi saya. Mereka yang menyiapkan umbul-umbul dan ikut dalam pawai taaruf MTQ,” ujar Edi.
Pemkab Kukar, lanjut Edi, juga sangat proaktif berkomunikasi. Jadi, tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan untuk penyambutan warga Tabang. “Semoga semakin bisa membangun ketertinggalan di Tabang, infrastruktur jalan, air, serta listrik sudah masuk. Tinggal jaringan provider yang saat ini menurutnya masih banyak dikeluhkan,” tambahnya.
Bupati Kukar Edi Damansyah mengatakan, masyarakat di Tabang memiliki ciri khas dengan kultur budaya serta kearifan lokal tersendiri. Tak hanya ingin menunjukkan pembangunan di kawasan hulu Kukar, MTQ tingkat Kabupaten diharapkan semakin memperkuat rasa persatuan di tengah kemajemukan.
Edi merasa begitu terharu, lantaran antusias masyarakat Tabang begitu besar dalam menyukseskan MTQ kali ini. “Sejarah ini tidak akan saya lupakan, sangat berkesan. Saya akan terus berupaya melakukan proses pembangunan di Kukar. Di Tabang, kearifan lokal dan keberagaman justru menjadi pemersatu dan penyemangat saya untuk membangun,” tutupnya. (dra2/k8)