BBM Satu Harga Jangkau 161 Titik

- Sabtu, 5 Oktober 2019 | 12:07 WIB

JAKARTA – Pertamina menuntaskan target pelaksanaan BBM Satu Harga tiga bulan lebih cepat dari jadwal. Per 1 Oktober, PT Pertamina (Persero) telah membangun titik ke-161 BBM Satu Harga. Padahal, sampai akhir tahun, Pertamina menargetkan 160 titik distribusi sebagai bagian dari rantai penyaluran BBM Satu Harga.

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, seluruh titik BBM Satu Harga sudah beroperasi penuh. Tapi, statusnya masih dalam tahap uji operasi. ”Dalam dua tahun ini, Pertamina selalu melampaui target,” katanya. Program berskala nasional itu, menurut dia, berlangsung selama tiga tahun dan berakhir pada 2019 ini.

Tahun lalu Pertamina memiliki 124 titik distribusi. Padahal, target saat itu hanya 121 titik. Pada tahun pertama, Pertamina membangun 54 titik. Seharusnya pada tahun kedua (2018), Pertamina membangun 67 titik baru. Tapi, target tersebut terlampaui karena Pertamina memiliki 70 titik penyalur baru. Tahun ini sampai awal Oktober, Pertamina membangun 37 titik baru. Total, ada 161 titik distribusi BBM Satu Harga di seluruh Nusantara.

Fajriyah menyatakan bahwa titik distribusi BBM Satu Harga itu dibangun di wilayah berstatus 3T alias terdepan, terluar, dan terpencil. Saat ini BBM Satu Harga telah beroperasi di 33 titik di Papua, 17 titik di Maluku, dan 25 titik di Nusa Tenggara. ”Di Sulawesi sebanyak 18 titik, Kalimantan 35 titik, Sumatera 28 titik, dan Jawa-Bali 5 titik,” terangnya.

Kehadiran BBM Satu Harga membuat harga BBM eceran turun. Dengan adanya titik distribusi resmi itu, harga BBM di pelosok sama dengan wilayah lain. Yakni, Rp 6.450 untuk premium dan Rp 5.150 untuk solar. BBM Satu Harga juga ikut menggairahkan aktivitas ekonomi di wilayah 3T. Selain itu, menurunkan harga barang (terutama produk lokal) dan menurunkan biaya transportasi.

Menurut Fajriyah, tantangan terbesar program BBM Satu Harga muncul dalam proses pembangunan dan pengoperasian lembaga penyalur. Di antaranya, proses pencarian investor, status lahan, proses perizinan, konflik wilayah, kondisi cuaca, dan kewenangan uji tera.

”Tantangannya tidak sedikit, tapi pekerja kami pantang surut. Sebab, mereka juga memiliki hak yang sama untuk menikmati BBM dengan harga terjangkau sebagai bentuk keadilan energi,” tegas Fajriyah. Program BBM Satu Harga itu bakal dilanjutkan sampai mencapai 500 titik lembaga penyalur pada 2024. (vir/c6/hep)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X