Sepenggal Kemeriahan Menuju Pesta Perayaan HUT Ke-20 Kutim, Dari Tradisional Ingatkan Milenial

- Rabu, 2 Oktober 2019 | 13:44 WIB

Bisa dihitung jari, bahkan sudah benar-benar tidak diketahui. Permainan tradisional yang mulai ditinggalkan. Seiring berkembangnya teknologi dan kemajuan zaman yang serba-elektronik, permainan yang biasa memanfaatkan alam tidak lagi digandrungi. Ada yang unik dengan rangkaian HUT Kutim tahun ini.

 

GARIS putih membentuk beberapa persegi. Garis itu menjadi lintasan khusus bagi pemain yang tugasnya berjaga. Jaraknya 4 meter setiap persegi. Setiap regu masing-masing bisa 4–5 orang. Setiap daerah namanya berbeda-beda. Di Kutim, orang-orang dulu lebih mengenal dengan sebutan permainan “asin jaga”.

Sebagai upaya melestarikan permainan tradisional, yang dianggap mulai jarang dijumpai, Pemkab Kutim sengaja melombakan asin jaga dan olahraga kasti, tepat di pembukaan agenda HUT ke-20 Kutim, sekaligus dirangkai dengan upacara Hari Kesaktian Pancasila yang dihelat kemarin (1/10) di halaman kantor bupati.

Sekda Kutim Irawansyah menjelaskan, tepat 12 Oktober nanti, merupakan hari jadi Kutim. Dia merasa permainan tradisional mulai kurang dikenal, khususnya kalangan milenial. Bagi dia, merasa resah dengan kondisi tersebut. Inisiatif muncul. Mengadakan perlombaan yang dapat mendidik masyarakat, khususnya anak muda sebagai generasi penerus bangsa. "Sekarang mulai tidak dilirik, harus dikenalkan ke khalayak, agar generasi muda tahu adanya perlombaan yang memiliki kekompakan," ujarnya dalam sambutan seusai pelaksanaan upacara Hari Kesaktian Pancasila kemarin (1/10).

Sekretaris Dispora Kutim Darmasnsyah menjelaskan, peringatan HUT Ke-20 Kutim merupakan momen tepat untuk melestarikan perlombaan tradisional. Dia tentu sangat mendukung. Perlombaan itu rupanya menarik perhatian. Sorak-sorak penyemangat membuat setiap regu yang bermain terlihat menikmati. Dua lomba itu sampai diikuti 78 regu. "Kami berupaya selalu menampilkan beragam permainan tradisional," katanya. Menurut dia, lomba tradisional harus terus digelar.

Sebelumnya, lomba tradisional lain juga sudah dibuat saat perayaan HUT RI, Agustus lalu. Selanjutnya, dalam pelaksanaan pesta adat juga rencananya dilaksanakan hal serupa, namun berbeda jenis. "Ciri khas Kutim, setiap perayaan selalu dihubungkan dengan hal-hal tradisional. Nanti di pesta adat akan ada gasing dan sumpit," tuturnya. Turut melibatkan pelajar se-Kutim, sebagai upaya pengenalan dan pendidikan melalui sekolah. "Kami selalu ajak pelajar jadi peserta, minimal mereka kenal dan bisa terus dilestarikan," tutupnya. (*/la/dra2/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X