SANGATTA–Petugas pemadam di Kutai Timur (Kutim) banyak yang belum berpredikat tenaga ahli. Hal itu menjadi perhatian serius. Pasalnya, peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) termasuk permukiman, masih terus terjadi. Penanganannya tidak bisa maksimal lantaran kemampuan personelnya, hanya sedikit yang memiliki basic sebagai petugas pasukan penjinak si jago merah.
Di lahan gambut yang tersebar di beberapa kecamatan di Kutim, ancaman karhutla itu terus terjadi. Beberapa hari lalu, justru sudah mendekati permukiman warga. Dijelaskan Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kutim Samingan, pelatihan dikhususkan untuk anggota yang belum mengikuti pelatihan pengenalan dasar kebakaran. "Diikuti 11 peserta dari Muara Bengkal, Muara Ancalong ada 12, 5 peserta dari Kongbeng, 6 dari Muara Wahau, 2 dari Sangkulirang, 3 dari Bengalon, 4 dari Sangatta Selatan, dan 18 peserta dari Sangatta Utara," terangnya.
Asisten 1 Pemkab Kutim Suko Buwono menjelaskan, hal itu perlu dilakukan. Sebab, maraknya kebakaran membutuhkan tenaga kuantitas yang berkualitas. Terlebih karhutla, menyerang hampir di seluruh kecamatan di Kutim. "Pemadaman itu tidak bisa sembarangan, dapat membahayakan nyawa. Jadi, perlu bimbingan sehingga tim tetap aman," ujarnya.
Kegiatan tersebut, lanjut Suko, petugas pemadam di Kutim semakin meningkat, dan bertambah pengetahuan serta keterampilan. Dia ingin, seusai mengikuti kegiatan seluruh petugas lebih siap mental dalam menyelesaikan tugas yang sangat berat.
"Kalau setiap personel pemadam kebakaran unggul, pasti lebih baik dalam bertugas," paparnya.
Suko mengingatkan, yang mengikuti pelatihan bisa menyerap ilmunya dengan baik. Juga, menjaga keamanan dan kesehatan. Pasalnya, pelatihan tersebut membutuhkan mental dan fisik yang ekstra.
"Kebakaran jadi bencana yang sering dihadapi, tidak hanya korban, pemadam harus siap menghadapi risikonya," tegas dia.
Sebelumnya, BPBD Kutim juga menyatakan karhutla terjadi nyaris setiap hari. Bahkan, dalam sehari bisa terjadi di beberapa titik yang waktu kejadiannya hampir bersamaan. Hal itu jelas membutuhkan personel yang banyak. (*/la/dra2/k8)