Perunggu Rasa Emas

- Rabu, 2 Oktober 2019 | 09:59 WIB

Setelah lima hari menanti, yang ditunggu-tunggu publik tuan rumah akhirnya tiba. Atlet Qatar yang turun dalam nomor lari gawang 400 meter putra, Abderrahman Samba, kemarin mempersembahkan medali pertama untuk tuan rumah di Kejuaraan Dunia Atletik 2019. Ajang ini berlangsung di Khalifa International Stadium, Doha.

Medali yang diraih Samba memang hanya perunggu. Tapi sudah serasa emas bagi kontingen Qatar. “Aku bukan hanya bahagia. Tapi sudah bagai berjalan di bulan saat ini,” ucap Samba dilansir Reuters. “Medali ini untuk seluruh masyarakat Qatar. Aku berjuang sampai akhir untuk mendapatkannya,” tambah peraih dua emas dalam Asian Games 2018 di Jakarta tersebut.

Samba finis ketiga dengan membukukan catatan waktu 48,03 detik. Pelari Norwegia Karsten Warholm yang datang dengan predikat juara bertahan meraih emas dengan catatan waktu 47,42 detik. Sementara itu, pelari Amerika Serikat (AS) Rai Benjamin menduduki peringkat kedua dengan raihan 47,66 detik.

Bagi Warholm, emas kedua yang dia raih di kejuaraan dunia ini terasa spesial. Pasalnya, dia kemarin harus bertarung dengan kondisi yang kurang fit lantaran mengalami sedikit cedera bahu.

“Sungguh aku tidak yakni mampu mendapat hasil seperti ini sebelumnya,” ucap pelari 23 tahun tersebut. “Aku datang dengan ragu. Tapi akhirnya tetap mampu menjadi juara dunia,” tambah atlet kelahiran 28 Februari 1996 tersebut.

Dari nomor lain, yakni lompat tinggi putri, Mariya Lasitskene membuktikan masalah yang sedang dihadapi negaranya tidak berpengaruh dengan prestasi yang dia buat. Turun dengan bendera netral karena Rusia masih mendapat sanksi dari Federasi Atletik Internasional (IAAF), atlet 26 tahun tersebut masih bisa meraih podium tertinggi di nomor lompat tinggi putri.

Hasil ini membuat Lasitskene mempertahankan emas di nomor ini untuk kali ketiga berturut-turut di Kejuaraan Dunia. Emas pertama dia raih di Kejuaraan Dunia 2015 di Beijing. “Meraih emas untuk kali ketiga beruntun seperti dongeng buatku,” ucap atlet kelahiran 14 Januari 1993 tersebut dilansir AFP.

Lasitskene meraih emas dengan membuat lompatan tertinggi 2,04 meter. Di belakang Lasitskene berturut-turut ada atlet 18 tahun Ukraina Yaroslava Mahuchickh yang mendapatkan perak dan atlet AS Vashti Cunningham meraih medali perunggu.

Emas yang diraih Lasitskene ini sekaligus menjadi emas kedua yang diraih atlet Rusia yang seluruhnya turun dengan bendera netral di ajang ini. Emas pertama diraih oleh Anzhelika Sidorova dari nomor lompat galah putri. Total ada 30 atlet Rusia yang turun dengan bendera netral di Qatar. (irr)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB

Dansa Kaltim Berharap Tryout ke Luar Negeri

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 17:34 WIB

Gia Sedih Bakal Lawan Megawati

Senin, 15 April 2024 | 16:30 WIB

Bukti Gaharnya Performa Aprilia

Senin, 15 April 2024 | 14:45 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 13:50 WIB
X