AIPKIND Kaltim Gelar Seminar dan Kuliah Pakar Perdana

- Senin, 30 September 2019 | 22:25 WIB

PROKAL.CO, SAMARINDA Asosiasi Pendidikan Kebidanan (AIPKIND) Korwil Kalimatan timur menggelar seminar nasional dan kuliah umum di Ballrom Rembulan RSUD AW Sjahranie Samarinda, Minggu (29/9/2019).

Dengan tema “Eksistensi Bidan Era 4.0 sesuai UU Kebidanan", kegiatan ini menghadirkan Hj Encik Widyani selaku Ketua IBI PD Kaltim dan Yetty Leoni Irawan sebagai Sekretaris AIPKIND Pusat.

Encik Widyani mengatakan seminar nasional dan kuliah umum ini dapat memberikan motivasi dan edukasi kepada para calon bidan serta mengetahui benar payung hukum kebidanan.

"Seminar dan kuliah ini bisa menyamakan persepsi tentang UU Kebidanan dan tuntutan zaman yang semakin maju khususnya di era industri 4.0. sesuai dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan disahkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 13 Maret 2019," ujar Encik.

Sementara itu, Yetty mengatakan setiap bidan diharuskan memiliki kesadaran hukum dan sejauh ini di Kaltim kelulusan uji kompetensi bidan cukup baik.

"Dengan adanya UU Kebidanan para calon bidan dan yang sudah menjadi bidan bisa merencanakan yang lebih baik, sehingga pelayanan kebidanan menjadi lebih baik lagi," ujarnya.

Seminar nasional dan kuliah pakar perdana ini dihadiri juga Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Kaltim Drs Asaf Diolo dan Ketua AIPKIND Korwil Kaltim Dra Meity Abertina serta para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.

Tujuan pelaksanaan seminar ini adalah sebagai transfer ilmu mengenai UU Kebidanan, sehingga membangun kesadaran dan pola pikir bidan dan calon bidan terhadap revolusi industri 4.0 sesuai dengan UU No 4 Tahun 2019.

Untuk para peserta seminar nasional dan kuliah pakar ini adalah bidan dan mahasiswa dengan peserta yang hadir kurang lebih dari 800 orang dari Samarinda, Bontang dan Balikpapan.

Profesi bidan merupakan profesi kesehatan yang menjadi ujung tombok kesehatan keluarga di Indonesia. Ikatan Bidan Indonesia (IBI) saat ini memiliki anggota sebanyak 324.515 bidan yang tersebar di seluruh provinsi di Indosesia.

Mereka berperan sebagai pedia layanan kesehatan, pendidik, penggerak peran serta masyarakat, pemberdayaaan perempuan dan pelibatan masyarakat untuk kesehatan.

Data menujukkan bahwa 85% pemeriksaan kehamilan, 62,7 % persalinan dan 54,6 % pelayanan KB dilakukan oleh bidan. Ini menunjukan mayoritas perempuan di Indonesia memilih bidan sebagai tenaga kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan hak-haknya. (kh)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X