Persoalan suplai listrik di Kabupaten Berau tidak kunjung tuntas. Akhir 2017 lalu masyarakat dibuat geram dengan pemadaman bergilir yang cukup panjang, kisah itu kini kembali menghantui warga.
TANJUNG REDEB–Sejak Sabtu (28/9), listrik di beberapa wilayah, khususnya di Kecamatan Tanjung Redeb, sudah padam. Hal itu tentu berdampak ke aktivitas masyarakat.
Manajer Unit Layanan Pelanggan (ULP) Tanjung Redeb Hendra menyebut, pemadaman terjadi karena kurangnya suplai listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lati. PLTU tersebut satu-satunya penyuplai listrik ke PLN Berau. Kurangnya daya dari PLTU Lati, sebut dia, karena boiler di PLTU yang dikelola PT Indo Pusaka Berau (IPB) rusak. Bersama PT IPB, saat ini diupayakan membenahi gangguan yang ada. Namun, dia tidak menampik ada kesulitan yang membuat perbaikan tidak dapat diprediksi waktu rampungnya. Terlebih, tidak menjamin bisa beroperasi secepatnya.
“Kami berusaha semaksimal mungkin agar sistem kelistrikan Berau segera pulih,” katanya saat diwawancarai, kemarin (29/9).
Ditemui terpisah, Direktur PT IPB Najemuddin membenarkan bahwa saat ini dua boiler di PLTU Lati rusak. Kerusakan terjadi karena pipa pada boiler mereka rusak karena kadar garam yang tinggi dari air laut.
Masuknya air laut ke boiler sudah berlangsung sepekan. “Air sungai yang dipakai untuk menghasilkan uap itu tercampur air laut. Jadi kalau dipaksakan terus, kemungkinan bisa tiga boiler yang rusak. Kalau sudah begitu tentu membuat pemadaman berlangsung semakin lama,” katanya.
Najemuddin juga tidak bisa memperkirakan waktu perbaikan pada boiler. “Tim sudah mengupayakan agar hal tersebut bisa segera diatasi. Terkait estimasi waktu perbaikan, kami belum bisa memastikan karena kondisi kemarau juga masih berlangsung. Sudah dua bulan ini, belum ada turun hujan di kawasan sana,” singkatnya. (*/hmd/sam/dra2/k8)